Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov menyebut Amerika Serikat (AS) mengumpulkan koalisi negara-negara Eropa untuk menyelesaikan 'masalah Rusia' dengan cara yang sama seperti Adolf Hitler mengerahkan 'solusi akhir' untuk membasmi warga Yahudi di Eropa. Komentar itu menuai kemarahan AS.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (19/1/2023), komentar itu disampaikan Lavrov pada Rabu (18/1) setelah tahun lalu juga sempat memicu kemarahan internasional dengan komentarnya soal Hitler.
Disebutkan Lavrov bahwa AS menggunakan taktik yang sama seperti Napoleon dan Nazi dalam upayanya menundukkan Eropa demi menghancurkan Rusia. Dia menuduh AS menggunakan Ukraina sebagai proxy untuk mencapai tujuannya.
"Mereka mengobarkan perang melawan negara kita dengan tugas yang sama: 'solusi akhir' untuk masalah Rusia," sebut Lavrov dalam pernyataannya.
Baca juga: Putin Yakin Rusia Menang Perang di Ukraina |
"Sama seperti Hitler yang menginginkan 'solusi akhir' untuk masalah Yahudi, sekarang, jika Anda membaca para politisi Barat ... mereka jelas mengatakan Rusia harus mengalami kekalahan strategis," cetusnya.
Istilah 'solusi akhir' merujuk pada cetak biru Holocaust yang dikerahkan Hitler, yang menyebabkan pembunuhan secara sistematis terhadap 6 juta warga Yahudi, juga anggota kelompok minoritas lainnya.
Reaksi keras dilontarkan oleh Gedung Putih AS terhadap Lavrov atas pernyataan terbarunya itu.
"Beraninya dia membandingkan sesuatu dengan Holocaust, apapun itu. Apalagi perang yang mereka mulai," ucap juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, dalam tanggapannya.
Simak juga 'Saat Rusia Rudal Apartemen di Dnipro, Belasan Orang Tewas':