Para petugas penyelamat di Nepal masih mencari satu orang terakhir yang masih hilang usai pesawat maskapai Yeti Airlines terjatuh di jurang Pokhara. Operasi pencarian dilakukan dengan menggunakan drone dan mengerahkan personel yang menuruni jurang yang dalam.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (18/1/2023), kondisi medan yang sulit di sekitar jurang sedalam 200 meter dan cuaca buruk telah menghambat upaya pencarian di lokasi jatuhnya pesawat Yeti Airlines yang membawa 72 orang itu. Pesawat jenis ATR-72 itu jatuh di Pokhara sesaat sebelum mendarat pada Minggu (15/1) pagi.
Sebanyak 71 orang, termasuk anak-anak, dikonfirmasi tewas dalam kecelakaan itu. Masih ada satu orang yang belum ditemukan jenazahnya.
Seorang pejabat tinggi distrik setempat di Pokhara, Tek Bahadur KC, menyatakan operasi pencarian sempat dihentikan pada malam hari dan akan kembali dilanjutkan pada Rabu (18/1) pagi waktu setempat.
Namun Bahadur juga menuturkan bahwa para pejabat Nepal meyakini tidak ada peluang menemukan korban terakhir dalam kondisi selamat.
"Tidak ada peluang untuk menemukan korban selamat. Kami telah menemukan 71 jenazah sejauh ini. Pencarian untuk korban teakhir akan dilanjutkan," ucapnya.
"Ada kabut tebal di sini sekarang. Kami mengirimkan personel pencari dan penyelamat dengan menggunakan tali ke dalam jurang di mana puing-puing pesaawat jatuh dan terbakar," imbuh Bahadur.
Secara terpisah, seorang personel Kepolisian Pokhara, Ajay KC, yang merupakan bagian operasi pencarian dan penyelamatan menuturkan bahwa tim mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi jenazah-jenazah yang ditemukan karena kondisinya yang tidak sempurna.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan Video 'Drone Dikerahkan Cari Korban Pesawat Yeti Airlines':
