Militer Maroko mengumumkan kesepakatan untuk memperkuat kerja sama militer dengan Israel. Penguatan kerja sama itu akan mencakup sektor intelijen dan keamanan dunia maya.
Seperti dilansir AFP, Rabu (18/1/2023), kesepakatan memperkuat kerja sama militer itu diumumkan setelah kedua negara menggelar pertemuan pertahanan di ibu kota Rabat pada Selasa (17/1) waktu setempat.
"Kedua negara sepakat untuk semakin memperkuat kerja sama dan memperluasnya ke bidang-bidang lainnya, termasuk dalam intelijen, pertahanan udara dan perang elektronik," demikian pernyataan Angkatan Bersenjata Maroko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan pertama antara komisi pemantau kerja sama pertahanan Maroko-Israel yang digelar di ibu kota Maroko.
Pertemuan yang berlangsung selama dua hari itu membahas soal kerja sama militer, yang mencakup bidang-bidang seperti 'logistik, pelatihan dan akuisisi dan modernisasi peralatan'.
Maroko dan Israel telah meresmikan hubungan sejak tahun 2020, menyusul kesepakatan serupa yang terjalin antara Israel dengan negara-negara Arab, seperti Uni Emirat Arab dan Bahrain.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Lautan Warga Israel Desak PM Netanyahu Mundur, Bendera Palestina Berkibar':
Terjalinnya hubungan antara Maroko dan Israel itu diikuti dengan adanya pengakuan dari Amerika Serikat (AS) atas kedaulatan Maroko terkait sengketa wilayah Sahara Barat, yang menjadi quid pro quo karena Rabat menjalin hubungan dengan Tel Aviv.
Hubungan resmi yang terjalin antara Maroko dan Israel itu memicu kekhawatiran di Aljazair, negara tetangga Maroko, yang sejak lama mendukung gerakan Polisario yang mengupayakan referendum kemerdekaan untuk Sahara Barat.
Pada November 2021, Menteri Pertahanan (Menhan) Israel saat itu, Benny Gantz, menandatangani nota kesepahaman di Rabat yang menguraikan hubungan keamanan dengan Maroko.