Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan mengunjungi area-area terdampak banjir di California pada Kamis (19/1) mendatang. Kunjungan ini dilakukan saat negara bagian paling padat di AS itu sedang dalam upaya pembersihan usai diterjang rentetan badai.
Seperti dilansir AFP, Selasa (17/1/2023), Gedung Putih mengumumkan Biden akan mengunjungi 'masyarakat yang terdampak kehancuran dari badai-badai beberapa waktu terakhir, melakukan survei terhadap upaya-upaya pemulihan, dan menilai dukungan federal tambahan apa yang diperlukan'.
California diterjang sembilan badai secara berturut-turut yang datang dari Samudra Pasifik dalam periode tiga minggu terakhir. Cuaca ekstrem itu telah merenggut sedikitnya 19 nyawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biden menetapkan status bencana besar di California pada akhir pekan lalu, yang memungkinkan pemerintah federal untuk mempercepat penyaluran bantuan, termasuk bantuan perumahan sementara dan perbaikan.
Para pekerja darurat di wilayah California tengah bergegas melakukan pembersihan setelah tanah longsor yang dipicu badai menyebabkan kehancuran. Mereka menyekop timbunan lumpur dari ruas jalanan dan memindahkan pepohonan yang tumbang.
Menurut poweroutage.us, sekitar 23.800 rumah di California masih belum mendapatkan aliran listrik hingga Senin (16/1) waktu setempat.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Untungnya, badai musim dingin tampaknya mulai mereda di California dan terus bergerak melewati pegunungan Sierra Nevada menuju negara bagian yang menjadi lokasi Pegunungan Rocky.
Kendati demikian, curah hujan dengan kuantitas luar biasa yang mengguyur wilayah California bagian utara telah membuat kota-kota di sana basah kuyup. Laporan Dinas Cuaca Nasional (NWS) untuk Bay Are menyebut curah hujan lebih dari 18 inch mengguyur San Francisco sejak 26 Desember tahun lalu.
"Itu menjadi periode 22 hari paling basah sejak 14 Janauri 1862," sebut kantor NWS dalam pernyataan via Twitter.