Pertama! Rusia Produksi Hulu Ledak Nuklir untuk Torpedo Super Poseidon!

ADVERTISEMENT

Pertama! Rusia Produksi Hulu Ledak Nuklir untuk Torpedo Super Poseidon!

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 16 Jan 2023 16:12 WIB
Russian President Vladimir Putin speaks during an expanded meeting of the Russian Defence Ministry Board at the National Defence Control Centre in Moscow, on December 21, 2022. (Photo by Sergey FADEICHEV / Sputnik / AFP)
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Sergey FADEICHEV/Sputnik/AFP)
Jakarta -

Di tengah perang di Ukraina, Rusia telah memproduksi hulu ledak nuklir pertama untuk torpedo super Poseidon yang akan dikerahkan di kapal selam nuklir Belgorod. Demikian dilaporkan kantor berita Rusia, TASS pada hari Senin (16/1), mengutip sumber pertahanan yang tidak disebutkan namanya.

"Muatan amunisi Poseidon pertama telah diproduksi, dan kapal selam Belgorod akan menerimanya dalam waktu dekat," lapor TASS mengutip sumber tersebut, seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (16/1/2023).

Presiden Vladimir Putin pertama kali mengumumkan apa yang kemudian dikenal sebagai Poseidon pada tahun 2018, mengatakan itu adalah jenis senjata nuklir strategis baru dengan sumber tenaga nuklirnya sendiri.

Dalam pidato tahun 2018 tersebut, Putin mengatakan jangkauan torpedo super Poseidon tersebut tidak akan terbatas dan dapat beroperasi pada kedalaman ekstrem dengan kecepatan berkali-kali lipat dari kapal selam atau torpedo lainnya.

"Itu memiliki kebisingan yang sangat rendah, memiliki kemampuan manuver yang tinggi dan praktis tidak dapat dihancurkan oleh musuh. Tidak ada senjata yang dapat melawan mereka di dunia saat ini," kata Putin.

Dibanding rudal balistik antarbenua, Poseidon lebih lambat namun mempunyai dampak kehancuran yang dahsyat. Rusia menyatakan, Poseidon dapat digunakan sebagai senjata nuklir taktis melawan kapal perang.

Pertama kali diluncurkan pada 2015, Poseidon dikenal sebagai Status-6. Torpedo ini memiliki panjang sekitar 20 meter dan dapat menyelam hingga kedalaman 1.000 meter serta jangkauan jelajah 10.000 kilometer. Kemampuannya beroperasi di bawah air sangat cepat sehingga sulit dideteksi.

Simak juga video 'Rusia Terus Kembangkan Nuklir-Pesawat Pembom':

[Gambas:Video 20detik]



(ita/ita)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT