Bom tiba-tiba meledak di sebuah gereja di wilayah timur Republik Demokratik Kongo. Akibat ledakan tersebut, 10 orang tewas dan 39 lainnya terluka.
Seperti dilansir AFP, Minggu (15/1/2023), ledakan bom tersebut diduga dilakukanoleh kelompok teroris. Belum ada rincian terkait ledakan tersebut.
Namun demikian, Juru Bicara Militer Kongo, Antony Mualushayi, mengatakan aksi teroris terjadi di sebuah gereja Pantekosta di Kasindi provinsi Kivu Utara, sebuah kota di perbatasan dengan Uganda.
"Seorang Kenya ditangkap setelah ledakan bom, meskipun pelaku serangan di wilayah yang bergolak itu masih belum jelas," tambahnya,
"Ledakan itu menewaskan sebanyak 10 orang dan melukai 39 lainnya, kata Mualushayi, merevisi jumlah korban tewas awal menjadi lima orang. Jumlah itu bersifat sementara," katanya.
Mualushayi mengatakan penyelidikan sedang dilakukan terhadap pengeboman gereja yang terjadi pada hari Minggu waktu setempat tersebut.
Sementara itu, tokoh masyarakat sipil setempat, Joel Kitausa, juga menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak 10 orang. Kitausa mengatakan 58 orang terluka.
Sementara itu, Kementerian Komunikasi Kongo mengatakan di media sosial bahwa serangan itu tampaknya dilakukan oleh Allied Democratic Forces (ADF). ADF adalah salah satu kelompok terorisme yang paling mematikan dari lebih dari 120 kelompok bersenjata di Republik Demokratik Kongo timur. Banyak di antaranya merupakan warisan perang regional yang berkobar pada pergantian abad ke-21.
(maa/maa)