PM Swedia Kecam Kelompok Kurdi yang Gantung Boneka Erdogan

PM Swedia Kecam Kelompok Kurdi yang Gantung Boneka Erdogan

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 14 Jan 2023 15:54 WIB
Swedish Prime Minister Ulf Kristersson speaks during a joint statement with French President Emmanuel Macron before a meeting at the Elysee Palace in Paris, France, January 3, 2023. REUTERS/Gonzalo Fuentes/File Photo
PM Swedia Ulf Kristersson (REUTERS/Gonzalo Fuentes/File Photo)
Stockholm -

Perdana Menteri (PM) Swedia Ulf Kristersson mengecam keras aksi kelompok Kurdi di Stockholm yang menggantung boneka menyerupai Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Boneka Erdogan itu digantung secara terbalik dengan bagian kaki terikat pada sebuah tali.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (14/1/2023), Kristersson dalam pernyataan kepada TV4 pada Jumat (13/1) waktu setempat menyebut aksi mementaskan 'jenis eksekusi tiruan terhadap seorang pemimpin asing yang terpilih secara demokratis' merupakan tindakan yang 'sangat serius'.

Turki telah memanggil Duta Besar Swedia di Ankara pada Kamis (12/1) waktu setempat, setelah rekaman video yang pertama dibagikan akun Twitter bernama Komisi Solidaritas Swedia untuk Rojava -- merujuk pada wilayah Kurdi di Suriah -- menunjukkan sebuah boneka menyerupai Erdogan digantung di luar Balai Kota Stockholm. Boneka Erdogan itu digantung secara terbalik dengan bagian kaki diikat pada tali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akun Komisi Solidaritas Swedia untuk Rojava itu juga menyamakan Erdogan dengan diktator Italia, mendiang Benito Musolini, digantung secara terbalik setelah dieksekusi mati pada hari-hari terakhir Perang Dunia II.

"Sejarah menunjukkan bagaimana para diktator berakhir," tulis Komisi Solidaritas Swedia untuk Rojava via akun Twitternya.

ADVERTISEMENT

Kristersson menyebut aksi semacam itu bahkan dianggap lebih serius mengingat Swedia menyaksikan dua politisi terkemuka tewas dibunuh. Mantan PM Olof Palme ditembak mati tahun 1986 silam dan Menteri Luar Negeri Swedia Anna Lindh ditikam hingga tewas tahun 2003.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Disebutkan juga oleh Kristersson bahwa aksi yang dilakukan kelompok Kurdi di Swedia itu dimaksudkan sebagai 'sabotase terhadap permohonan Swedia bergabung NATO'. Diketahui bahwa upaya Stockholm bergabung NATO, yang membutuhkan persetujuan 30 negara anggota, sempat ditentang Turki.

"Ini dimaksudkan, menurut saya, sebagai sabotase terhadap permohonan Swedia bergabung NATO. Ini berbahaya bagi keamanan Swedia untuk bertindak seperti ini," sebutnya.

Ankara sebelumnya menyerukan Swedia untuk mengambil sikap yang lebih jelas terhadap kelompok-kelompok yang dipandang sebagai teroris, terutama militan Kurdi. Swedia diketahui memiliki diaspora Kurdi dalam jumlah besar.

Halaman 3 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads