Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida, di Gedung Putih, Washington DC. Usai pertemuan itu, Joe Biden menyampaikan langsung komitmen dukungan militer terhadap Jepang.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (14/1/2023, Joe Biden menyampaikan kepada Fumio bahwa AS tetap berkomitmen kuat pada aliansinya dengan Jepang, dan memuji reformasi pertahanan 'bersejarah' Tokyo.
Diketahui, Jepang pada bulan lalu mengatakan akan menggandakan pengeluaran pertahanannya selama lima tahun ke depan dan mengembangkan kemampuan baru.
Kishida berada di Washington dalam tur terakhir kekuatan industri G7 dan telah berusaha untuk memperkuat aliansi lama, di tengah meningkatnya kekhawatiran di Jepang, dan Amerika Serikat, tentang meningkatnya ancaman keamanan regional dari China, Korea Utara, dan Rusia.
Dalam pertemuan di Gedung Putih, Biden menyebutnya sebagai "momen luar biasa" dalam aliansi AS-Jepang dan mengatakan kedua negara tidak pernah sedekat ini.
"Biar saya perjelas: Amerika Serikat sepenuhnya, sepenuhnya, sepenuhnya berkomitmen untuk aliansi, dan yang penting ... untuk membela Jepang," katanya, sambil juga berterima kasih kepada Kishida atas kepemimpinan yang kuat dalam bekerja erat dalam teknologi dan ekonomi. masalah.
"Kami sedang memodernisasi aliansi militer kami, membangun peningkatan bersejarah Jepang dalam pembelanjaan pertahanan, dan strategi keamanan nasional baru," kata Biden.
Jepang Bicara Perubahan Militer
Dilansir dari AFP, Jepang secara resmi pasifis sejak kekalahannya dalam Perang Dunia II tetapi telah melepaskan kepekaan masa lalu karena China dengan cepat memperluas militernya dan Korea Utara tanpa henti menguji rudal.
Dalam pidato setelah pertemuannya di Gedung Putih, Kishida menyebut strategi pertahanannya sebagai titik balik bersejarah dalam aliansi AS-Jepang di liga yang sama dengan perjanjian pertahanan bersama tahun 1960.
"Agresi Rusia terhadap Ukraina telah menandai akhir dunia pasca-Perang Dingin," kata Kishida di Fakultas Studi Internasional Lanjutan Universitas Johns Hopkins.
"Jika kita membiarkan perubahan sepihak dalam status quo ini dengan paksa tidak tertandingi, itu akan terjadi di tempat lain di dunia, termasuk Asia," kata Kishida, kemungkinan singgungan terselubung ketakutan invasi China ke Taiwan.
Hubungan dengan China, kata Kishida, "merupakan tantangan paling kritis bagi Jepang dan Amerika Serikat."
Simak juga 'Jepang-China Memanas Buntut Penangguhan Penerbitan Visa':