Pihak kepolisian Korea Selatan (Korsel) mengungkap hasil investigasi penyebab tragedi Itaewon. Hasil penyelidikan yang telah dilakukan selama berbulan-bulan itu langsung diprotes keluarga korban.
Dilansir reuters, Jumat (13/1/2023), perayaan Halloween tahunan tersebut telah menewaskan 159 orang pada 29 Oktober 2022. Di mana ribuan warga memadati gang-gang sempit untuk perayaan pertama setelah bebas dari pembatasan COVID-19.
Polisi menyatakan tragedi itu dipicu kesalahan menilai situasi serta keterlambatan berbagi informasi. Polisi juga menyatakan kurangnya kerja sama antarlembaga menyebabkan banyak korban.
"Salah menilai situasi, keterlambatan dalam berbagi informasi dan kurangnya kerjasama antara lembaga terkait menumpuk menyebabkan banyak korban," kata Sohn Je-han, yang memimpin penyelidikan.
Tim investigasi telah merujuk 23 orang, termasuk kepala Badan Kepolisian Metropolitan Seoul, ke kejaksaan. Keluarga yang berduka dan anggota parlemen oposisi mengkritik penyelidikan polisi karena gagal meminta pertanggungjawaban pejabat tinggi.
"Kami memiliki begitu banyak pertanyaan yang belum terjawab," kata Lee Jong-chul, ketua kelompok yang mewakili keluarga yang ditinggalkan.
Lee Jong-chul diketahui mendatangi kantor Kejaksaan di Seoul. Dia menyebut pihaknya berharap penyelidikan dilakukan lebih baik.
"Kami datang ke sini untuk memberikan pernyataan korban, mengharapkan penyelidikan yang lebih baik dan diperluas,"tuturnya.
Lihat juga video 'Melihat Gang Lokasi Tragedi Itaewon yang Kini Dipenuhi Karangan Bunga':