Warga Korea Utara (Korut) mengeluhkan sikap pemerintah yang lebih mengutamakan pakan ternak, terutama lembu atau sapi pekerja, dibandingkan warganya. Di tengah musim dingin yang menyelimuti Korut, pemerintah menyisihkan pakan untuk ternak, namun memotong jatah makanan untuk petani menjadi separuhnya.
Seperti dilansir Radio Free Asia, Selasa (10/1/2023), sejumlah sumber di Korut menuturkan bahwa para peternak menerima banyak jatah pakan ternak di peternakan kolektif yang ada di negara terisolasi tersebut, sementara jatah tahunan untuk para petani dikurangi setengahnya karena panen yang buruk.
Langkah tersebut tampaknya dimaksudkan untuk menggenjot produksi panen di Korut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang sumber dari Provinsi Pyongyang Selatan menuturkan kepada Radio Free Asia bahwa distribusi biji-bijian untuk musim dingin di peternakan kolektif yang ada di distrik Maengsan berakhir pada Desember lalu.
"Distribusi tahun ini yang diterima oleh para petani hanya mencapai jatah makanan setengah tahun," sebut sumber tersebut.
"Namun, biji jagung dan batang jagung sebanyak 100 kilogram telah dipasok untuk sapi-sapi pekerja di peternakan kolektif," tutur sumber itu. Lembu jantan atau sapi pekerja biasanya digunakan untuk menarik bajak dan melakukan pekerjaan-pekerjaan lainnya.
"Akibatnya, para petani mengeluhkan bahwa sapi-sapi diperlakukan lebih baik daripada manusia, dan bahwa sapi-sapi lebih penting dari manusia," ucap sumber tersebut.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.