Rusia: Kiriman Senjata Barat Perpanjang Penderitaan Rakyat Ukraina!

Rusia: Kiriman Senjata Barat Perpanjang Penderitaan Rakyat Ukraina!

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 09 Jan 2023 18:14 WIB
Kremlin spokesman Dmitry Peskov attends a news conference of Russian President Vladimir Putin following the Shanghai Cooperation Organization (SCO) summit in Samarkand, Uzbekistan September 16, 2022. Sputnik/Sergey Bobylev/Pool via REUTERS
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov (dok. Sputnik/Sergey Bobylev/Pool via REUTERS)
Moskow -

Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia menyebut pasokan persenjataan dari negara-negara Barat, yang terbaru Prancis, kepada Ukraina hanya akan membuat hidup lebih sulit bagi rakyat Ukraina. Kremlin menegaskan pasokan senjata tidak akan mengubah arah konflik yang terus berlanjut di Ukraina.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Senin (9/1/2023), ditegaskan Kremlin bahwa pengiriman terbaru pasokan persenjataan untuk Ukraina dari negara-negara Barat hanya akan 'memperdalam penderitaan rakyat Ukraina'.

"Pada dasarnya, pengiriman ini tidak bisa dan tidak akan mengubah apapun ... itu cuma memperpanjang penderitaan rakyat Ukraina," tegas juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam pernyataan kepada wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan Peskov itu merespons pertanyaan soal keputusan Prancis, yang diumumkan pekan lalu, untuk mengirimkan bantuan kendaraan lapis baja ke Ukraina.

Beberapa waktu terakhir, pasukan Ukraina berhasil meraup kesuksesan di medan perang melawan pasukan Rusia. Namun otoritas Kiev tetap meminta sekutu-sekutu Barat untuk mengirimkan persenjataan lebih berat dan pertahanan udara demi membantu pertahanan wilayah mereka.

ADVERTISEMENT

Pekan lalu, Prancis mengumumkan rencana untuk mengirimkan bantuan militer, berupa kendaraan tempur lapis baja AMX-10 RC, untuk pertama kalinya ke Ukraina.

Secara terpisah, Amerika Serikat (AS) dan Jerman juga mengumumkan kesepakatan untuk mengirimkan kendaraan tempur lapis baja ke Ukraina yang terus diinvasi Rusia. Rencana pengiriman ini menjadi bagian dari upaya negara Barat meningkatkan dukungan militer untuk membantu Kiev melawan invasi Rusia.

Simak juga video '89 Tentara Rusia Tewas Dirudal Ukraina Gegara Ponsel Ilegal':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Rencana itu diumumkan dalam pernyataan gabungan pada Kamis (5/1) waktu setempat, setelah Presiden Joe Biden dan Kanselir Olaf Scholz berbicara via telepon. Rencana itu menyebutkan bahwa AS akan mengirimkan Kendaraan Tempur Infanteri Bradley dan Jerman mengirimkan Kendaraan Tempur Infanteri Marder.

Detail soal rencana pengiriman kendaraan tempur itu dirilis AS pada Jumat (6/1) lalu, di mana diumumkan bahwa Washington DC akan memberikan paket bantuan militer terbaru untuk Ukraina senilai lebih dari US$3 miliar (sekitar Rp 46 triliun).

Paket bantuan itu disebut akan mencakup 50 unit kendaraan tempur lapis baja Bradley dan puluhan kendaraan lapis baja lainnya. Disebutkan juga bahwa 500 rudal anti-tank TOW dan 250.000 butir amunisi termasuk dalam paket bantuan tersebut.

Laporan kantor berita AFP menyebut bantuan tersebut sebagai paket bantuan militer terbesar yang pernah diberikan AS pada Ukraina. "Ini paket bantuan keamanan terbesar dalam nilai total yang telah kami berikan sejauh ini," kata Wakil Asisten Menteri Pertahanan Laura Cooper kepada wartawan.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads