Rencanakan Serangan Kimia, Warga Iran Ditahan di Jerman

Rencanakan Serangan Kimia, Warga Iran Ditahan di Jerman

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 09 Jan 2023 13:18 WIB
Ilustrasi penjara
Ilustrasi (dok. Getty Images/iStockphoto/Fahroni)
Berlin -

Kepolisian Jerman menahan seorang warga negara Iran yang diduga merencanakan serangan kimia di negara tersebut. Warga Iran berusia 32 tahun ini diduga telah mendapatkan racun mematikan sianida dan risin untuk melakukan serangan bermotif ekstremis.

Seperti dilansir Reuters, Senin (9/1/2023), identitas warga Iran yang ditahan itu tidak diungkap ke publik, hanya disebutkan bahwa usianya 32 tahun.

Pernyataan gabungan kantor jaksa Duesseldorf dan kepolisian kota Recklinghausen dan Muenster menyebut tempat tinggal tersangka yang ada di kota Castrop-Rauxel ikut digeledah sebagai bagian dari penyelidikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepolisian setempat menyatakan warga Iran itu diduga merencanakan 'tindak kekerasan serius yang membahayakan negara' dengan diduga membeli sianida dan risin untuk melakukan serangan bermotif ekstremis. Tindak kekerasan semacam itu memiliki ancaman hukuman antara enam bulan hingga 10 tahun penjara.

"Jerman terus menjadi target langsung organisasi teroris Islam. Para pelaku tunggal yang memiliki motivasi Islamis menjadi bahaya besar lainnya," sebut Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENT

"Oleh karena itu, otoritas keamanan kita mengharapkan persiapan untuk serangan kapan saja," imbuhnya.

Disebutkan juga oleh Faeser bahwa sejak tahun 2000, otoritas keamanan Jerman telah mencegah sedikitnya 21 serangan ekstremis Muslim di wilayahnya.

Dalam penggeledahan di tempat tinggal warga Iran itu di Castrop-Rauxel, kepolisian menyita perangkat penyimpanan elektronik, namun tidak menemukan keberadaan sianida atau risin. Castrop-Rauxel diketahui terletak di wilayah North Rhine-Westphalia, yang merupakan negara bagian terpadat di Jerman.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Menteri Dalam Negeri negara bagian North Rhine-Westphalia, Herbert Reul, mengatakan bahwa penangkapan tersangka diawali oleh petunjuk.

"Kami memiliki petunjuk serius yang mendorong polisi untuk turun tangan pada malam hari. Otoritas sekarang sedang menyelidiki dengan kecepatan penuh," ujar Reul dalam pernyataannya.

Disebutkan Holger Heming dari kantor jaksa Duesseldorf bahwa petunjuk itu berasal dari badan keamanan dari 'sebuah negara bersahabat', tanpa dijelaskan lebih lanjut negara yang dimaksud. Majalah Bild melaporkan bahwa badan keamanan yang dimaksud adalah Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (AS) atau FBI.

Selain warga negara Iran itu, satu orang lainnya juga ditangkap saat penggeledahan dilakukan kepolisian setempat. Disebutkan bahwa keputusan menerbitkan surat perintah penangkapan akan dirilis kemudian hari karena penyelidikan terus berlanjut.

Heming mengonfirmasi satu orang yang ditangkap itu sebagai saudara laki-laki dari warga Iran yang ditahan.

Risin yang ditemukan dalam biji jarak, diketahui bisa menyebabkan kematian dalam waktu 35-72 jam sejak terpapar dalam jumlah sekecil kepala peniti. Tidak ada penawar yang diketahui untuk risin.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads