Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan paket bantuan militer untuk Ukraina yang bernilai lebih dari US$3 miliar (sekitar Rp 46 triliun). Paket bantuan tersebut mencakup 50 unit kendaraan tempur lapis baja Bradley dan puluhan kendaraan lapis baja lainnya.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (7/1/2023), bantuan tersebut -- US$2,85 miliar yang diambil dari persediaan AS dan US$225 juta dari pembiayaan militer asing -- tidak termasuk tank-tank canggih Barat yang diminta Ukraina, tetapi masih akan memberikan daya tembak tambahan yang signifikan untuk pasukannya.
"Ini paket bantuan keamanan terbesar dalam nilai total yang telah kami berikan sejauh ini," kata Wakil Asisten Menteri Pertahanan Laura Cooper kepada wartawan.
Termasuk dalam paket bantuan tersebut adalah kendaraan tempur lapis baja Bradley, yang dilengkapi dengan 500 rudal anti-tank TOW dan 250.000 butir amunisi.
"Kendaraan Bradley akan semakin meningkatkan kemampuan Ukraina untuk melakukan manuver kompleks di hampir semua kondisi cuaca dan medan, terutama di selatan dan timur negara itu," kata Cooper.
Juga termasuk dalam paket adalah 100 kendaraan lapis baja M113 dan 55 MRAP, 18 howitzer self-propelled 155mm, serta amunisi artileri, mortir, rudal pertahanan udara, dan berbagai senjata kecil.
Howitzer "akan memberikan perlindungan dan kemampuan manuver yang lebih besar" daripada artileri yang disediakan sebelumnya yang harus ditarik oleh kendaraan, ujar Cooper.
"Kami memposisikan Ukraina untuk dapat bergerak maju dan merebut kembali wilayahnya," tambah Cooper.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji paket baru itu sebagai "tepat waktu dan kuat." Ini membuat jumlah total bantuan militer AS sejak Rusia menginvasi pada Februari 2022 menjadi lebih dari US$24,2 miliar.
(ita/ita)