AS Khawatir Gencatan Senjata di Ukraina Sekedar Taktik Sinis Putin

AS Khawatir Gencatan Senjata di Ukraina Sekedar Taktik Sinis Putin

Matius Alfons Hutajulu - detikNews
Sabtu, 07 Jan 2023 03:57 WIB
Russian President Vladimir Putin attends the 10th National Congress of Judges, in Moscow, Russia November 29, 2022. Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS/File Photo
Foto: Putin (Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS/File Photo)
Washington D.C -

Amerika Serikat (AS) merespons gencatan senjata singkat terkait invasi ke Ukraina yang diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. AS menganggap gencatan singkat ini sekedar taktik sinis Putin dalam berperang dengan Ukraina.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (7/1/2023), Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price menyebut gencatan senjata itu "tidak lain dari sinis" ketika Putin mengumumkannya Kamis (5/1) kemarin. Dia skeptis atas gencatan senjata tersebut karena sikap Rusia dalam perang di Ukraina selama ini.

"Saya pikir penilaian itu telah dibuktikan mengingat apa yang telah kita lihat sepanjang hari," kata Price kepada wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami percaya bahwa skeptisisme kami dibenarkan karena apa yang telah kami lihat dari Rusia selama konflik ini," lanjut Price.

Lebih lanjut, Price justru khawatir bahwa gencatan senjata tersebut justru sebetulnya taktik Rusia. Dia menduga Rusia hendak memperbaiki, menyusun kembali, dan melancarkan serangan ulang ke Ukraina.

ADVERTISEMENT

"Kami khawatir bahwa Moskow akan berusaha menggunakan potensi jeda dalam pertempuran untuk memperbaiki, menyusun kembali, dan akhirnya menyerang kembali dengan lebih banyak pembalasan, dengan lebih banyak kebrutalan, bahkan dengan lebih mematikan," ujar Price.

Tak hanya Price, Pemerintah Ukraina, serta kekuatan Eropa, juga menyuarakan keraguan tentang gencatan senjata Putin untuk Natal Ortodoks.

Pertukaran artileri menghantam Ukraina timur pada hari Jumat, tidak memberikan kelonggaran bagi penduduk dari invasi yang telah berlangsung hampir setahun.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya juga mengatakan gencatan senjata sepihak "tidak dapat dan tidak boleh dianggap serius". Sementara seorang penasihat dekat Zelensky mengatakan Rusia "harus meninggalkan wilayah-wilayah pendudukan" agar permusuhan bisa berakhir.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga meremehkan gencatan senjata Rusia tersebut.

"Dia siap mengebom rumah sakit, panti jompo dan gereja pada 25 Desember dan Hari Tahun Baru," ujarnya. "Saya rasa dia sedang mencari oksigen," cetus Biden.

Lihat Video: Respons Joe Biden soal Perintah Putin untuk Gencatan Senjata di Ukraina

[Gambas:Video 20detik]




(maa/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads