Hubungan Israel dan Palestina makin memanas usai kunjungan salah satu menteri Israel ke Al-Aqsa. Terbaru, Palestina dan Israel terlibat debat di PBB.
Hubungan kedua negara itu makin memanas sejak Benjamin Netanyahu membentuk koalisi mayoritas yang untuk pertama kalinya melibatkan partai kanan ekstrem. Ketua Umum Partai Likud itu telah melapor kepada Presiden Isaac Herzog pada Rabu (21/12/2022), sesaat menjelang tenggat berakhir.
Dilansir DW, Netanyahu kembali ke kekuasaan berkat dukungan Partai Zionisme Religius atau Tkuma yang berhaluan ekstrem kanan. Dia juga menjalin koalisi dengan dua partai ultrareligius lain.
Dia mewarisi kekuasaan dari koalisi bekas PM Naftali Bennett dan Yair Lapid. Koalisi pemerintahan lintas spektrum yang terdiri dari delapan partai itu bercerai Juni silam karena pertikaian internal. Dalam Pemilu Israel terakhir, Partai Masa Depan pimpinan Lapid menjadi yang terkuat kedua di parlemen dengan 24 kursi.
Kabinet Netanyahu juga akan diisi oleh tokoh ultranasionalis Yahudi, Itaman Ben-Gvir, sebagai Menteri Keamanan Nasional Israel yang baru. Dia antara lain dikenal gemar melakukan penghasutan rasisme terhadap warga Palestina. Hingga beberapa tahun silam, Ben-Gvir masih memajang foto seorang ekstremis Yahudi yang membantai 29 orang di sebuah masjid.
Itamar Ben-Gvir akan memegang kendali atas polisi, termasuk penegakan hukum di tempat-tempat suci Yerusalem. Ben Gvir sendiri memiliki sejarah panjang menghasut kekerasan terhadap warga Palestina dan Arab. Dia telah dihukum karena menghasut rasisme anti-Arab dan mendukung terorisme dan secara terbuka menyerukan perubahan status quo di tempat-tempat suci.
Penunjukan Ben-Gvir itu kemudian memicu kekhawatiran dari Yordania selaku wali atau penjaga situs suci penjaga sejumlah situs suci Muslim dan Kristen di Yerusalem Timur yang diduduki Israel. Yordania bahkan memberi peringatan bahwa pihaknya memiliki batas kesabaran.
"Jika orang ingin terlibat konflik dengan kami, kami cukup siap," kata Raja Yordania Abdullah II seperti dilansir CNN, Jumat (30/12/2022).
Kunjungan Ben-Gvir ke Al-Aqsa Picu Kecaman Banyak Negara
Ben-Gvir kemudian melakukan langkah kontroversial. Dia mengunjungi kompleks Majid Al-Aqsa. Kecaman pun datang ke Israel dari Amerika Serikat (AS) hingga Indonesia.
Dilansir AFP, kunjungan Ben-Gvir ke Masjid Al-Aqsa dilakukan pada Selasa (3/1/2023) waktu setempat. Terletak di Yerusalem Timur yang dianeksasi Israel, kompleks Masjid Al-Aqsa dikelola oleh Dewan Urusan Wakaf Islam, dengan pasukan Israel beroperasi di sana dan mengendalikan akses di sana.
Masjid Al-Aqsa merupakan tempat paling suci ketiga dalam Islam, yang juga dianggap sebagai situs tersuci oleh umat Yahudi yang menyebut kompleks itu sebagai Temple Mount.
"Temple Mount merupakan tempat paling penting bagi orang Israel, dan kami menjaga kebebasan pergerakan bagi umat Muslim dan Kristen, tapi umat Yahudi juga akan naik ke gunung itu, dan mereka yang membuat ancaman harus ditangani -- dengan tangan besi," cetus Ben-Gvir dalam pernyataannya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
(haf/haf)