Seorang personel Garda Revolusi Iran tewas ditembak di luar rumahnya di ibu kota Teheran. Diduga, personel Garda Revolusi Iran ini terbunuh saat perampokan terjadi di area tempat tinggalnya.
Seperti dilansir AFP, Rabu (4/1/2023), kantor berita IRNA mengidentifikasi personel Garda Revolusi Iran yang tewas sebagai Qassam Fathollahi. Disebutkan juga bahwa Fathollahi tewas ditembak 'empat kali di depan rumahnya' di Teheran bagian selatan pada Selasa (3/1) tengah malam oleh 'sejumlah orang tak dikenal'.
Kepolisian Iran menemukan 'tanda-tanda pencurian pada apartemen-apartemen di sekitar lokasi penembakan'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum ada satupun tersangka yang ditangkap terkait penembakan itu.
Tidak dijelaskan juga oleh kantor berita IRNA soal kronologi kejadian yang berujung ditembak matinya Fathollahi.
Insiden ini terjadi saat Iran marak dilanda unjuk rasa di berbagai wilayah, yang diawali aksi memprotes kematian seorang wanita muda bernama Mahsa Amini (22) pada September tahun lalu. Amini meninggal beberapa hari usai ditangkap polisi moral atas dugaan melanggar aturan wajib hijab yang berlaku di negara tersebut.
Otoritas Teheran menyebut unjuk rasa itu sebagai 'kerusuhan' dan menangkap ribuan orang yang dituduh terlibat. Ratusan orang, termasuk anggota pasukan keamanan Iran, dilaporkan tewas dalam berbagai unjuk rasa yang kerap diwarnai kekerasan dan kerusuhan.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.