Tentara Israel Operasi di Tepi Barat, 2 Warga Palestina Tewas Ditembak

Tentara Israel Operasi di Tepi Barat, 2 Warga Palestina Tewas Ditembak

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 02 Jan 2023 17:48 WIB
Ilustrasi penembakan tentara Israel
Ilustrasi (dok. Zaki Alfarabi/detikcom)
Tepi Barat -

Tentara Israel menembak mati dua warga Palestina dalam operasi terbaru di wilayah Tepi Barat. Operasi militer Israel di Tepi Barat itu dimaksudkan untuk menghancurkan rumah dua warga Palestina yang dituduh membunuh seorang tentara Israel.

Seperti dilansir AFP, Senin (2/1/2023), Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan kematian dua pemuda Palestina dalam operasi militer Israel di wilayah Jenin pada Senin (2/1) waktu setempat.

Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi dua pemuda Palestina yang tewas sebagai Mohammad Samer Hoshieh (22) yang tertembak di bagian dada dan Fuad Mohammad Abed (25) yang tertembak di bagian perut dan paha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militer Israel dalam pernyataannya menyebut para tentaranya memasuki desa Kafr Dan di wilayah Jenin 'untuk menghancurkan tempat tinggal para penyerang yang terlibat dalam penembakan di dekat Persimpangan (Jalame) Gilboa, di mana Mayor Bar Falah terbunuh'.

Dalam pernyataannya, militer Israel tidak membahas soal kematian dua warga Palestina itu. Namun menyebut ada kerusuhan yang terjadi saat tentara Isrel memasuki desa tersebut.

ADVERTISEMENT

"Para perusuh membakar bar, melepas tembakan peluru tajam dan melemparkan batu, bom Molotov dan alat peledak ke arah pasukan, yang merespons dengan cara-cara pembubaran kerusuhan dan dengan tembakan peluru tajam. Sejumlah tembakan teridentifikasi mengenai target," sebut militer Israel.

Kantor berita Palestina, Wafa, melaporkan sedikitnya 18 orang lainnya ditangkap oleh tentara Israel dalam operasinya di Tepi Barat.

Lihat juga video '5 Warga Palestina Tewas Dibunuh Tentara Israel':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Tewasnya Mayor Tentara Israel

Falah tewas pada September 2022 dalam bentrokan dengan sekelompok pria Palestina yang bersenjata di titik pemeriksaan Gilboa, yang terletak di antara wilayah Israel dan Tepi Barat. Setelah Falah tewas, Brigade Martir Al-Aqsa -- sayap bersenjata kelompok Fatah -- mengklaim bertanggung jawab atas kematiannya.

Operasi lanjutan oleh militer Israel pada saat itu menewaskan seorang remaja Palestina, Uday Salah, yang berusia 17 tahun. Salah dilaporkan tewas setelah terkena tembakan di kepalanya.

Pada saat itu, militer Israel menyatakan tentaranya 'memetakan rumah para teroris yang menewaskan Mayor Bar Falah dan menangkap sejumlah tersangka di Tepi Barat'.

Israel memang diketahui secara rutin menghancurkan rumah orang-orang yang dianggap bertanggung jawab atas serangan-serangan terhadap warganya.

Para aktivis hak asasi manusia (HAM) menyebut kebijakan Israel menghancurkan rumah para tersangka penyerangan merupakan hukuman kolektif, karena bisa membuat para non-kombatan -- termasuk anak-anak -- kehilangan tempat tinggal.

Namun otoritas Tel Aviv menyebut praktik semacam itu efektif dalam mencegah warga Palestina melancarkan serangan.

Sementara itu, kematian dua warga Palestina di Tepi Barat itu menjadi dua kematian pertama pada tahun 2023. Menurut data Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), tahun 2022 menjadi tahun paling mematikan untuk warga Palestina sejak pemberontakan tahun 2002-2005 silam, yang juga disebut sebagai Intifada Kedua.

Data PBB mencatat sedikitnya 150 warga Palestina terluka dan 26 warga Palestina tewas sepanjang tahun lalu, baik di wilayah Israel maupun Tepi Barat.

Halaman 2 dari 2
(nvc/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads