Otoritas Rusia mengklaim serangan yang dilancarkan ke wilayah Ukraina pada Tahun Baru sengaja menargetkan produksi drone. Moskow juga menyebut serangan udara itu bertujuan menggagalkan 'serangan teror' yang direncanakan Kiev di wilayah Rusia.
Seperti dilansir AFP, Senin (2/1/2023), serangan rudal dan drone buatan Iran yang diluncurkan pasukan Rusia menghantam ibu kota Kiev dan sejumlah kota lainnya di wilayah Ukraina pada Sabtu (31/12) dan Minggu (1/1) waktu setempat. Sedikitnya empat orang tewas dan puluhan orang luka-luka akibat gempuran Moskow itu.
Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya mengklaim bahwa serangannya ke Ukraina selama Tahun Baru itu menargetkan produksi drone di negara pro-Barat tersebut.
Disebutkan Kementerian Pertahanan Rusia bahwa serangannya mengenai 'fasilitas-fasilitas kompleks industri militer Ukraina' yang terlibat dalam produksi drone. Diklaim oleh Moskow bahwa 'fasilitas penyimpanan dan lokasi peluncuran' drone juga dihancurkan dalam serangan tersebut.
"Tujuan dari serangan itu telah dicapai," tegas Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya.
"Rencana-rencana rezim Kiev untuk melancarkan serangan teror terhadap Rusia dalam waktu dekat telah digagalkan," klaim Kementerian Pertahanan Rusia, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Rusia menuduh Ukraina mendalangi rentetan serangan yang menargetkan posisi militer dan infrastruktur domestik di wilayahnya. Pekan lalu, Moskow mengklaim pasukannya menembak jatuh drone di dekat Engels, pangkalan militer untuk pesawat strategis Rusia, yang terletak ratusan kilometer dari perbatasan Ukraina.
Lihat juga video 'Pesan Tahun Baru Putin: Elite Barat Munafik Tentang Niat Damai':
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
(nvc/jbr)