Api dendam membuat seorang wanita di Kuwait bernama Nasra Yussef Mohammad al-Enezi dengan terencana membakar acara resepsi pernikahan mantan suaminya. Kejadian ini bahkan dianggap sebagai bencana sipil paling mematikan di Kuwait selama 40 tahun terakhir.
Dikutip dari Murderpedia, kejadian pembakaran ini terjadi saat upacara pernikahan kedua mantan suami Al-Enezi di di Jahra, Kuwait pada 15 Agustus 2009.
Sedikitnya 57 orang tewas dan sekitar 90 lainnya luka-luka. Saat itu Nasra menuangkan bensin ke tenda tempat wanita dan anak-anak berkumpul.
Dalam waktu tiga menit seluruh tenda, yang hanya memiliki satu pintu keluar dan tidak memenuhi peraturan keselamatan kebakaran, dilalap api.
Dijelaskan bahwa suhu di dalam tenda di atas 500 derajat Celcius (930 ° F).
Al-Enezi kemudian ditangkap tak lama setelah kejadian itu. Ia pun ditahan.
Saat sidang Al-Enezi tak banyak menyampaikan argumentasinya. Namun, diketahui bahwa Al-Enezi dan mantan suaminya itu dikaruniai dua anak, keduanya mengalami cacat mental.
Setelah menjalani serangkaian persidangan, dia dinyatakan bersalah atas pembunuhan berencana dan pembakaran. Ia dijatuhi hukuman mati pada tanggal 30 Maret 2010.
Simak juga 'Siti Laela, Pertahankan Eksistensi Betawi dengan Batik':