AirNav Indonesia memberi keterangan. Dilansir detikBali, Manajer Perencanaan Evaluasi dan Operasi AirNav Bandara Ngurah Rai, Partoyo, menyatakan tidak ada penolakan terhadap pesawat Jetstar itu. Pesawat bernomor penerbangan JQ35 itu gagal mendarat di Bali gara-gara Jetstar meminta return to base (RTB) alias putar balik.
"Itu RTB, dia return to base dari Melbourne ke Bali dari sisi kami. Kalau return to base, dia itu kembali ke negara karena alasan operasional. Itu yang kami terima dari pihak Jetstar, jadi lebih ke maskapai," ujar Partoyo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Partoyo pun menegaskan informasi bahwa Bandara Bali menolak kedatangan airline tersebut salah besar. Dia mengaku mendapat informasi bahwa pihak Jetstar meminta return to base tak lama setelah pesawat itu lepas landas.
"Masalah penolakan Bali tidak pernah ada penolakan untuk penerbangan secara umum kita terima. Secara slotnya terpenuhi, tapi slot itu ada pembatasan. Kemarin itu slotnya ada kok, cuma ya itu, mereka RTB. Apakah alasannya pergantian pesawat, itu pihak airline yang lebih tahu," tuturnya.
Partoyo justru mengaku senang jika maskapai tersebut dapat tiba di Bali karena akan mendatangkan benefit bagi Indonesia dan khususnya Bali.
(dnu/dnu)