Ultimatum Rusia ke Ukraina Patuhi Tawaran Atau Militer Berbicara

Ultimatum Rusia ke Ukraina Patuhi Tawaran Atau Militer Berbicara

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 27 Des 2022 23:02 WIB
Menlu Rusia Sergei Lavrov meninggalkan Bali menjelang deklarasi terakhir KTT G20. Saat makan siang pada 15 November 2022, kursi untuk Sergei Lavrov juga kosong.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov (Getty Images)
Jakarta -

Rusia mengultimatum Ukraina terkait invasi. Ukraina diberi pilihan menerima tawaran atau serangan militer yang berbicara.

Ultimatum itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. Dia memberi ultimatum ke Ukraina untuk memenuhi proposal Moskow, termasuk menyerahkan wilayah yang dikuasai Rusia. Lavrov mengatakan tentara Rusia akan bertindak jika proposal Rusia agar perang berakhir tak dipatuhi Ukraina.

Dilansir Reuters, Selasa (27/12/2022), ultimatum itu disampaikan Lavrov sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dia terbuka untuk pembicaraan dengan Ukraina. Namun, Kyiv dan sekutu Baratnya telah menolak tawaran Putin untuk berbicara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Pasukan Putin sendiri masih menghantam kota-kota Ukraina dengan rudal dan roket. Sementara Moskow terus menuntut agar Kyiv mengakui penaklukannya atas seperlima wilayah Ukraina.

"Proposal kami untuk demiliterisasi dan denazifikasi wilayah yang dikendalikan oleh rezim, penghapusan ancaman terhadap keamanan Rusia yang berasal dari sana, termasuk tanah baru kami, sudah diketahui musuh," kata kantor berita TASS mengutip Lavrov.

"Intinya sederhana: Penuhi mereka untuk kebaikanmu sendiri. Jika tidak, masalah ini akan diputuskan oleh tentara Rusia," sambungnya.

Invasi Rusia

Putin melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Dia menyebutnya sebagai 'operasi khusus' untuk 'denazifikasi' dan demiliterisasi Ukraina.

Putin menganggap Ukraina merupakan ancaman bagi Rusia. Kyiv dan Barat mengatakan invasi Putin hanyalah perampasan tanah imperialis.

Rencana Operasi Cepat

Sementara, Moskow telah merencanakan operasi cepat untuk mengambil alih tetangganya. Perang sekarang memasuki bulan ke-11, ditandai dengan banyak kemunduran medan perang Rusia yang memalukan dan keberhasilan pertahanan Ukraina di sebagian besar tanahnya.

Kini, sebuah drone yang diyakini milik Ukraina menembus ratusan kilometer wilayah udara Rusia pada hari Senin (26/12). Peristiwa itu menyebabkan ledakan mematikan di pangkalan utama pembom strategis Rusia.

Halaman 2 dari 3
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads