Korban jiwa berjatuhan di Ukraina usai Rusia menghujani negara tersebut dengan rudal. Selain korban jiwa, serangan Rusia juga mematikan sistem kereta api.
Dilansir CNN, Sabtu (17/12/2022), Wakil Wali Kota Kryvyi Rih, Serhiy Milutin, menyebut ada tiga orang yang tewas dan 13 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan rudal yang melanda kota itu sepanjang Jumat (16/12) waktu setempat.
Dua korban tewas di antaranya merupakan orang tua dari seorang bayi berusia 20 bulan yang diduga tertimbun puing-puing bangunan. Seorang wanita berusia 64 tahun, yang belum diketahui identitasnya, juga dilaporkan tewas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala otoritas militer kota Kryvyi Rih Oleksandr Vikul mengatakan empat orang korban luka di antaranya masih anak-anak. Tiga korban luka di antaranya, termasuk satu anak berusia 7 tahun, kini dalam 'kondisi parah'.
Vikul mengatakan lebih dari 100 orang tinggal di gedung apartemen yang ambruk akibat serangan rudal Rusia itu.
"Warga gedung ini dan rumah-rumah sekitarnya, yang mengalami kerusakan, ditampung sementara di Pusat Akomodasi Sementara. Mereka mendapatkan semuanya yang mereka butuhkan," jelas Vikul dalam pernyataannya.
"Para petugas darurat dari berbagai wilayah kota telah mengeliminasi konsekuensi kerusakan pada gedung-gedung di sekitarnya, ada 30 rumah, sebuah sekolah dan sebuah rumah sakit. Orang-orang tidak akan dibiarkan tanpa bantuan," imbuhnya.
Kota Kryvyi Rih yang terletak di Ukraina bagian selatan termasuk salah satu wilayah yang terdampak parah akibat serangan rudal terbaru Rusia.
"Semua target mereka hari ini adalah warga sipil, dan terutama fasilitas pasokan energi dan panas," sebut Presiden Volodymyr Zelensky dalam pernyataannya.
76 Rudal Ditembakkan Rusia ke Ukraina
Otoritas militer Ukraina melaporkan sedikitnya 76 rudal ditembakkan Rusia ke negara tersebut sepanjang Jumat (16/12) waktu setempat. Sekitar 60 rudal di antaranya diklaim berhasil ditembak jatuh atau dihancurkan.
Dilansir CNN dan kantor berita Ukraina, Ukrinform, data awal dari Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valeriy Zaluzhny menyebut bahwa dari 76 rudal yang ditembakkan Rusia, sebanyak 72 rudal di antaranya merupakan jenis rudal jelajah Kh-101 dan Kh-22.
Empat rudal lainnya, sebut Zaluzhny, merupakan jenis rudal udara-ke-permukaan Kh-59 dan KH31P. Zaluzhny menyebut rudal-rudal Rusia itu ditembakkan dari Laut Kaspia dan Laut Hitam.
"Menurut data awal, pagi ini dari area-area Laut Kaspia dan Laut Hitam, musuh menembakkan 76 rudal, termasuk 72 rudal jelajah dan empat rudal jenis guided udara-ke-permukaan terhadap infrastruktur penting Ukraina," ungkap Zaluzhny dalam pernyataan via Facebook pada Jumat (16/12) waktu setempat.
Zaluzhny juga mengklaim sebanyak 60 rudal Rusia berhasil dihancurkan oleh pasukan militer Ukraina dan sarana pasukan anti-rudal Angkatan Udara serta sistem pertahanan udara Angkatan Darat.
"Teror rudal dan upaya berani musuh untuk menerobos pertahanan udara tidak akan memaksa kita untuk meletakkan senjata," tegas Zaluzhny.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Untuk pertama kalinya, penjajah menggunakan pengebom strategis Tu95 dari area di mana pesawat itu berada, dari area Engels," sebutnya.
Engels merupakan pangkalan udara Rusia yang dihujani serangan drone pada 5 Desember lalu, yang diyakini Moskow didalangi oleh Ukraina.
Kiev Dihujani 40 Rudal Rusia, 37 Rudal Ditembak Jatuh
Untuk ibu kota Ukraina, otoritas setempat melaporkan telah menembak jatuh 37 rudal dari total 40 rudal Rusia yang terdeteksi diluncurkan ke kota Kiev sejak Jumat (16/12) pagi waktu setempat. Rentetan serangan pada Jumat (16/12) kemarin disebut sebagai salah satu serangan rudal terbesar Rusia terhadap Kiev.
"Kiev bertahan dari salah satu serangan rudal terbesar sejak awal invasi skala penuh. Sekitar 40 rudal tercatat di wilayah udara ibu kota," sebut otoritas regional Kiev dalam pernyataan via media sosial, seperti dilansir AFP.
"Sebanyak 37 rudal di antaranya dihancurkan oleh pasukan pertahanan udara!" imbuh pernyataan itu. Satu orang mengalami luka-luka akibat serangan rudal Rusia di wilayah Kiev.
Sistem Kereta Terhenti
Rentetan serangan rudal terbaru Rusia itu dilaporkan memicu kerusakan pada sedikitnya sembilan fasilitas pembangkit listrik di wilayah Ukraina. Bahkan di ibu kota Kiev, hanya sepertiga warga yang mendapatkan pasokan air dan pemanas di tengah musim dingin.
Layanan kereta bawah di Kiev juga dihentikan sementara dengan pemadaman listrik darurat diberlakukan di wilayah tersebut.
Menteri Energi Herman Halushchenko melaporkan bahwa sebanyak 'sembilan fasilitas pembangkit listrik' mengalami kerusakan akibat rentetan serangan rudal Rusia ke Ukraina pada Jumat (16/12) waktu setempat. Namun, dia tidak menyebutkan lebih lanjut di mana saja lokasi pembangkit listrik yang rusak.
Situasi pasokan listrik di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, menurut Halushchenko, akan sulit. Wali Kota setempat Ihor Terekhov dalam pernyataan via Telegram melaporkan pasokan listrik sepenuhnya terputus untuk kota tersebut.
"Pasokan listrik tidak dimungkinkan untuk 50 persen konsumen," sebut Halushchenko.