Perang Rusia-Ukraina belum juga menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Bahkan pemerintah Rusia pada Selasa (13/12) waktu setempat, mengatakan bahwa tidak akan ada kemajuan dalam menyelesaikan konflik Ukraina kecuali Kyiv mengakui wilayah-wilayah pendudukan sebagai wilayah Rusia.
Dilansir kantor berita AFP, Rabu (14/12/2022), Dmitry Peskov, juru bicara Presiden Vladimir Putin, mengatakan bahwa Ukraina perlu mempertimbangkan kenyataan di lapangan.
"Pihak Ukraina perlu mempertimbangkan kenyataan yang berkembang di lapangan," cetus Peskov kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenyataan ini menunjukkan bahwa Federasi Rusia memiliki wilayah-wilayah baru," tambahnya.
"Tanpa memperhitungkan kenyataan ini, kemajuan apa pun tidak mungkin," ujar jubir Putin itu.
Moskow mengklaim telah mencaplok empat wilayah Ukraina selatan dan timur -- Donetsk, Lugansk, Zaporizhzhia dan Kherson -- meskipun tidak mengendalikan wilayah-wilayah itu sepenuhnya.
Pada bulan November, pasukan Moskow menarik diri dari kota utama Kherson tetapi terus menguasai sebagian besar wilayah Kherson yang lebih luas.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melontarkan seruan kepada Rusia untuk segera menarik pasukannya dari wilayah-wilayah yang diduduki. Zelensky bahkan mencetuskan hari Natal sebagai batasan waktu bagi Moskow untuk menarik mundur pasukannya dari Ukraina.
Simak juga 'Putin Nyetir Mobil Keliling Daerah Perang Krimea':
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (13/12/2022), seruan itu disampaikan Zelensky saat berbicara via video conference di hadapan pemimpin negara-negara Group of Seven atau G7 pada Senin (12/12) waktu setempat.
"Akan tepat untuk memulai penarikan pasukan Rusia dari wilayah Ukraina yang diakui secara internasional pada Natal ini," cetus Zelensky dalam pidatonya.
"Jika Rusia menarik pasukannya dari Ukraina, maka gencatan permusuhan yang bisa dipercaya, akan dipastikan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Zelensky menilai respons Rusia atas seruan terbarunya itu akan mengungkapkan niat sebenarnya dari Kremlin.
Jubir Kremlin menolak seruan Zelensky tersebut.
"Itu tidak mungkin," tegas Peskov.