Otoritas Iran dilaporkan telah mengeksekusi mati lebih dari 500 orang sejauh ini pada tahun 2022, jauh lebih banyak daripada tahun lalu.
Kelompok HAM, Iran Human Rights (IHR) yang berbasis di Norwegia mengatakan kepada AFP, Selasa (6/12/2022), bahwa setidaknya 504 orang telah dieksekusi mati di Iran tahun ini. Kelompok tersebut saat ini masih bekerja untuk mengonfirmasi kasus-kasus tambahan orang-orang yang disebut telah dihukum gantung.
Angka tersebut muncul di saat meningkatnya kekhawatiran bahwa pihak berwenang akan menggunakan hukuman mati secara ekstensif terhadap orang-orang yang terlibat dalam protes antirezim yang meletus di Iran sejak September lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hitungan IHR tersebut termasuk empat orang yang menurut media resmi dihukum mati pada hari Minggu lalu karena dituduh bekerja dengan dinas intelijen Israel.
Menurut IHR, mereka dieksekusi mati di penjara Rajai Shahr di Karaj di luar Teheran, ibu kota Iran -- juga dikenal sebagai Gohardasht -- hanya dalam waktu tujuh bulan setelah penangkapan.
"Orang-orang ini dijatuhi hukuman mati tanpa proses hukum atau pengadilan yang adil di balik pintu tertutup Pengadilan Revolusi," kata Direktur IHR Mahmood Amiry-Moghaddam dalam sebuah pernyataan. "Hukuman mereka tidak memiliki semua validitas hukum," imbuhnya.
"Eksekusi ini dimaksudkan untuk menciptakan ketakutan masyarakat dan mengalihkan perhatian publik dari kegagalan intelijen republik Islam tersebut," tambahnya.
Salah satu dari mereka yang baru-baru ini dihukum gantung adalah seorang wanita yang dieksekusi mati pada hari Sabtu lalu di Dastgerd di Iran tengah, yang dituduh membunuh ayah mertuanya, kata IHR.
Sebelumnya, kelompok-kelompok hak asasi telah menyatakan kekhawatiran atas jumlah perempuan yang dieksekusi mati di Iran, seringkali dengan tuduhan membunuh pasangan atau kerabat dalam hubungan yang kasar.
IHR menyebutkan, angka yang dieksekusi mati tahun ini sudah yang tertinggi dalam lima tahun.
Menurut datanya, setidaknya 333 orang dieksekusi mati pada 2021, naik 25 persen dibandingkan 267 orang pada 2020.