Anwar: Ada Penyimpangan Pengeluaran Rp2.121 T Pemerintah Muhyiddin

Anwar: Ada Penyimpangan Pengeluaran Rp2.121 T Pemerintah Muhyiddin

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 05 Des 2022 18:43 WIB
In this photo provided by Prime Minister Office, Malaysias Prime Minister Anwar Ibrahim speaks at a press conference on his first day at the prime ministers office in Putrajaya, Malaysia, Friday, Nov. 25, 2022. (Prime Minister office via AP)
PM Malaysia Anwar Ibrahim (Foto: AP/Kantor Perdana Menteri)
Jakarta -

Perdana Menteri (PM) Malaysia yang baru dilantik, Anwar Ibrahim mengatakan bahwa ada beberapa penyimpangan serius dalam dugaan pengeluaran RM600 miliar (sekitar Rp2.121 triliun) selama masa jabatan Muhyiddin Yassin sebagai perdana menteri sebelumnya.

"Dari apa yang saya ketahui, ada beberapa (pelanggaran prosedural) serius yang melibatkan jumlah yang besar dan beberapa proyek, di mana mark-up terlalu tinggi dan diserahkan kepada pihak tertentu," kata Anwar kepada pers setelah memimpin sidang pertama Kabinet hari Senin (5/12).

"Hal ini mengakibatkan pihak-pihak tersebut menghabiskan banyak uang," imbuhnya seperti dilansir media Malaysia, The Star, Senin (5/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perdana Menteri Malaysia itu mengatakan bahwa saat ini belum ada pembicaraan tentang apakah Royal Commission of Inquiry (RCI) diperlukan atau tidak untuk menyelidiki masalah tersebut.

Anwar menambahkan bahwa dia akan menyerahkan kepada kebijaksanaan Kabinet untuk memutuskan tindakan selanjutnya.

ADVERTISEMENT

"Itu tidak disebutkan dalam rapat Kabinet, dan karena itu saya akan menyerahkan kepada mereka dan departemen yang diperlukan untuk menilai masalah ini," katanya.

Sebelumnya Muhyiddin, yang juga Ketua Perikatan Nasional, mengatakan bahwa dia tidak pernah menggelapkan atau menyalahgunakan dana yang dimaksudkan untuk membantu masyarakat dan jika dia melakukannya, penyelidikan akan dimulai sejak lama.

"Dana sebesar itu pasti tidak akan luput dari perhatian Departemen Audit Nasional (JAN) yang mengaudit pengeluaran pemerintah setiap tahun, yang laporannya kemudian disampaikan oleh Public Accounts Committee (PAC) di Parlemen.

Simak juga video 'Tantangan Berat Anwar Ibrahim Pimpin Malaysia di Masa Sulit':

[Gambas:Video 20detik]



"Sangat tidak mungkin JAN dan PAC mengabaikan jumlah sebesar itu," cetus mantan PM itu.

"Bank Negara juga pasti telah diberi tahu jika rekening bank saya tiba-tiba menerima uang dalam jumlah besar seperti yang diklaim beberapa orang," katanya dalam posting Facebook, Senin (5/12).

Muhyiddin juga mengklaim bahwa tuduhan tersebut baru diangkat baru-baru ini sebagai cara untuk membungkam oposisi terhadap pemerintahan yang baru.

"Jangan terus-menerus menuding orang lain dengan tuduhan yang tidak masuk akal hanya untuk menutupi kelemahan pemerintah saat ini," ujarnya.

"Anda sudah menjadi pemerintah jadi bertindaklah seperti pemerintah daripada memainkan semua gerakan politik ini karena rakyat hanya tertarik pada apa yang direncanakan pemerintah untuk mereka," katanya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads