"Saya mengakui bahwa pengaturan tutup mulut telah memicu pelanggaran yang tidak disengaja dan menyampaikan permintaan maaf kepada mereka yang merasa tersinggung," sebutnya.
"Saya tidak meminta maaf karena mengambil tindakan, terutama tindakan redudansi yang hati-hati, dalam krisis nasional untuk menyelamatkan nyawa dan mata pencaharian," imbuh Morrison.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyelidikan baru-baru ini oleh seorang mantan hakim pengadilan tinggi mendapati tindakan Morrison telah 'merusak kepercayaan pada pemerintah' dan merekomendasikan penutupan sejumlah celah yang memungkinkan penunjukan semacam itu dirahasiakan dari publik.
Tindakan Morrison pada akhirnya dianggap sah menurut hukum, namun penggunaan kekuasaan kementerian yang luar biasa untuk memblokir proyek gas besar tengah digugat di pengadilan.
Morrison menolak seruan mengundurkan diri dari parlemen.
PM Albanese telah memberi isyarat bahwa parlemen akan berusaha mengubah undang-undang untuk memastikan penunjukan menteri harus diumumkan ke publik.
(nvc/ita)