Parlemen Australia Kecam Eks PM karena Diam-diam Rangkap Jabatan

Parlemen Australia Kecam Eks PM karena Diam-diam Rangkap Jabatan

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 30 Nov 2022 11:28 WIB
FILE - In this Nov. 17, 2020, file photo, Australian Prime Minister Scott Morrison reviews an honor guard during a ceremony ahead of a meeting at Japanese Prime Minister Yoshihide Sugas official residence in Tokyo. Morrison said Monday, Nov. 30, 2020, a tweet by a Chinese official which shows a fake image of an Australian soldier appearing to slit a childs throat is β€œtruly repugnant.
Scott Morrison (dok. Kiyoshi Ota/Pool Photo via AP, File)
Canberra -

Parlemen Australia kompak mengecam mantan Perdana Menteri (PM) Scott Morrison karena secara diam-diam menunjuk dirinya sendiri untuk merangkap beberapa jabatan menteri selama pandemi virus Corona (COVID-19). Kecaman resmi semacam itu menjadi teguran yang langka dan tajam dari parlemen untuk PM.

Seperti dilansir AFP, Rabu (30/11/2022), dalam voting dengan hasil 86 suara mendukung kecaman dan 50 suara menolak pada Rabu (30/11) waktu setempat, parlemen Australia menyebut tindakan Morrison telah 'mengikis kepercayaan publik terhadap demokrasi Australia'.

Ini menjadi momen pertama dalam sejarah Australia ketika seorang mantan PM secara resmi dikecam oleh House of Representatives dalam parlemen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama dua tahun, Morrison telah dilantik menjadi Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, Menteri Sumber Daya, Menteri Pertanian dan Menteri Lingkungan -- tanpa memberitahu publik, parlemen mau pun menteri-menteri yang ada.

"Dia berutang permintaan maaf kepada rakyat Australia karena merusak demokrasi," sebut PM Anthony Albanese, yang partainya, Partai Buruh, melengserkan Morrison dalam pemilu Mei 2022.

ADVERTISEMENT

Selama perdebatan berlangsung soal dirinya, Morrison berada di dalam ruang sidang parlemen. Dia hanya mendengarkan perdebatan dengan raut wajah tanpa ekspresi. Namun ketika mendapat giliran bicara, Morrison kembali memberikan pembelaan diri untuk tindakannya yang dikecam.

Dia bahkan menuduh pemerintahan yang dikuasai Partai Buruh bertindak sepihak, melakukan 'intimidasi politik' dan berusaha melakukan pembalasan.

"Saya bangga dengan prestasi saya di tempat ini, dan saya bangga dengan pemerintahan saya. Saya memberikan semuanya yang saya miliki," ucap Morrison.

Morrison mengakui adanya kekhawatiran saat merahasiakan penunjukan dirinya dan mengklaim akan memberitahu publik jika ditanya oleh wartawan.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

"Saya mengakui bahwa pengaturan tutup mulut telah memicu pelanggaran yang tidak disengaja dan menyampaikan permintaan maaf kepada mereka yang merasa tersinggung," sebutnya.

"Saya tidak meminta maaf karena mengambil tindakan, terutama tindakan redudansi yang hati-hati, dalam krisis nasional untuk menyelamatkan nyawa dan mata pencaharian," imbuh Morrison.

Penyelidikan baru-baru ini oleh seorang mantan hakim pengadilan tinggi mendapati tindakan Morrison telah 'merusak kepercayaan pada pemerintah' dan merekomendasikan penutupan sejumlah celah yang memungkinkan penunjukan semacam itu dirahasiakan dari publik.

Tindakan Morrison pada akhirnya dianggap sah menurut hukum, namun penggunaan kekuasaan kementerian yang luar biasa untuk memblokir proyek gas besar tengah digugat di pengadilan.

Morrison menolak seruan mengundurkan diri dari parlemen.

PM Albanese telah memberi isyarat bahwa parlemen akan berusaha mengubah undang-undang untuk memastikan penunjukan menteri harus diumumkan ke publik.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads