China Bersedia Kerja Sama dengan Korut Demi Perdamaian Dunia

China Bersedia Kerja Sama dengan Korut Demi Perdamaian Dunia

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 26 Nov 2022 12:56 WIB
Presiden China Xi Jinping tiba di Korea Utara. Di sana ia disambut oleh pemimpin Korut Kim Jong Un. Ini menjadi lawatan pertama Xi Jinping sejak tahun 2005.
Presiden China Xi Jinping dan pemimpin Korut Kim Jong Un (Foto: North Korea's Korean Central News Agency (KCNA) via Reuters)
Jakarta -

Presiden China Xi Jinping mengatakan kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bahwa Beijing bersedia bekerja sama dengan Pyongyang untuk perdamaian dunia.

Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (26/11/2022), hal ini disampaikan Xi beberapa hari setelah Korea Utara menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) dalam salah satu uji coba senjatanya yang yang paling kuat, menyatakan akan menghadapi ancaman nuklir Amerika Serikat dengan nuklirnya sendiri.

Korea Utara telah melakukan serangkaian peluncuran rudal yang jumlahnya memecahkan rekor dalam beberapa pekan terakhir. Saat ini kekhawatiran pun meningkat bahwa Korut sedang mempersiapkan uji coba nuklir ketujuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pesannya kepada Kim, Xi mengatakan Beijing siap bekerja sama dengan Korea Utara untuk "perdamaian, stabilitas, pembangunan, dan kemakmuran kawasan dan dunia," lapor kantor berita resmi Korut, KCNA.

Xi mengatakan dia bersedia bekerja sama dengan Pyongyang karena "perubahan di dunia, waktu, dan sejarah sedang terjadi dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya," lapor KCNA, mengutip pesan Xi yang diterima sebagai tanggapan atas ucapan selamat dari Kim setelah Kongres Partai Komunis China bulan lalu menyerahkan masa jabatan ketiga kepada Xi.

ADVERTISEMENT

Beberapa hari sebelum peluncuran ICBM Korea Utara, Xi bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di sela-sela KTT Kelompok 20 di Bali. Dalam pertemuan itu, Xi menyampaikan keyakinan bahwa Beijing tidak ingin melihat eskalasi lebih lanjut oleh Pyongyang.

Sementara Biden mengatakan ingin China, sekutu terpenting Pyongyang, menggunakan pengaruhnya untuk membantu mengendalikan Korea Utara.

Peluncuran rudal Korut pada 18 November tampaknya merupakan ICBM terbaru Pyongyang dengan jangkauan potensial untuk mencapai daratan Amerika Serikat.

Simak juga 'Momen Xi Jinping dan Kamala Harris Bertemu di Sela-sela KTT APEC':

[Gambas:Video 20detik]



Dewan Keamanan PBB telah mengadakan pertemuan terbuka mengenai peluncuran ICBM tersebut, dengan Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan India termasuk di antara 14 negara yang "mengutuk keras" tindakan Pyongyang.

Sebelumnya pada bulan Mei, China dan Rusia memveto upaya yang dipimpin AS untuk memperketat sanksi terhadap Korea Utara sebagai tanggapan atas peluncuran rudal sebelumnya.

Pyongyang sudah berada di bawah berbagai sanksi internasional atas program rudal nuklir dan balistiknya, dan China menyumbang lebih dari 90 persen perdagangan bilateral negeri komunis itu.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads