Roket luar angkasa pertama India yang dikembangkan di dalam negeri berhasil diluncurkan hingga mencapai atmosfer Bumi pada Jumat (18/11) waktu setempat. Peluncuran ini menjadi tonggak sejarah lainnya dalam upaya India untuk menjadi negara kekuatan luar angkasa utama.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (18/11/2022), roket bernama Vikram-S dengan berat setengah ton itu diluncurkan pada Jumat (18/11) sesaat sebelum tengah hari dan mengudara dalam lintasan busur. Peluncuran itu ditayangkan oleh siaran langsung Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO).
Roket itu, menurut ISRO, jatuh ke lautan sekitar enam menit kemudian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roket yang dikembangkan oleh startup lokal Skyroot Aerospace itu dilaporkan mampu mencapai ketinggian puncak 90 kilometer, di bawah garis Karman setinggi 100 kilometer yang diakui secara internasional yang memisahkan Bumi dari luar angkasa.
"Ini memang awal yang baru, fajar baru... dalam perjalanan program luar angkasa India," sebut Menteri Sains India Jitendra Singh saat berbicara di hadapan para teknisi di fasilitas peluncuran ISRO di Sriharikota usai peluncuran dilakukan.
Roket jenis satu tahap dengan bahan bakar solid ini dirakit menggunakan 'struktur komposit karbon dan komponen cetak 3D'.
India diketahui memperkuat program luar angkasanya dalam beberapa tahun terakhir, termasuk melalui misi berawak dengan dukungan Rusia yang dijadwalkan untuk tahun 2023 atau 2024. Kemampuan dan ambisi India telah berkembang, yang disoroti dengan kesuksesan roket-roketnya dan misi di luar Bumi.
Tahun 2014 lalu, India menjadi negara Asia pertama yang mencapai Mars dengan orbiter Mangalyaan. Dipuji karena biayanya yang rendah, misi itu menempatkan India dalam klub kecil yang mencakup Amerika Serikat, Rusia dan Uni Eropa.
Kemudian tahun 2019 lalu, Perdana Menteri (PM) Narendra Modi memuji India sebagai 'adidaya luar angkasa' setelah menembak jatuh satelit yang mengorbit rendah -- langkah yang memicu kritikan karena jumlah 'sampah luar angkasa' yang dipicunya.
Tidak hanya itu, New Delhi juga berupaya meningkatkan dua persen pangsa pasar luar angkasa komersial global. Pada Oktober lalu, roket terberat buatan ISRO berhasil membawa 36 satelit broadband ke orbit rendah Bumi.
Para pakar mengatakan India bisa menjaga biaya tetap rendah dengan menyalin dan mengadaptasi teknologi luar angkasa yang sudah ada, dan berkat banyaknya insinyur dengan keterampilan tinggi yang mendapatkan gaji lebih kecil dari rekan-rekan asing dengan profesi sama.