.webp)
Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak negara-negara Asia untuk ikut menentang konflik di Ukraina, dengan mengatakan bahwa perang tersebut adalah "masalah Anda juga".
Hal itu disampaikan Macron kepada para pemimpin bisnis di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Bangkok, Thailand. Dilansir kantor berita AFP, Jumat (18/11/2022), dalam pertemuan itu, Macron mendesak diakhirinya konfrontasi saat dia menguraikan misinya untuk keterlibatan Prancis dengan kawasan Asia-Pasifik.
Macron menghadiri KTT APEC yang beranggotakan 21 negara di Bangkok saat ia berupaya meluncurkan kembali strategi Prancis untuk kawasan tersebut dalam menghadapi persaingan AS-China yang semakin meningkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Macron mengatakan bahwa Prancis ingin memainkan peran stabilisasi di kawasan itu untuk mencegah konfrontasi.
"Kami tidak percaya pada hegemoni, kami tidak percaya pada konfrontasi, kami percaya pada stabilitas," kata Macron.
Dia mengatakan kekuatan regional termasuk Prancis - yang memiliki wilayah seberang laut di Samudra Hindia dan Pasifik, termasuk Reunion, Kaledonia Baru, dan Polinesia Prancis - harus memainkan peran.
Macron mengatakan komunitas internasional menghadapi krisis yang tumpang tindih, mulai dari perubahan iklim hingga gejolak ekonomi, dan diperlukan tanggapan yang terkoordinasi.
"Strategi Indo-Pasifik kami adalah bagaimana memberikan keseimbangan dinamis di lingkungan ini," ujarnya.
"Bagaimana memberikan semacam stabilitas dan keseimbangan yang tidak bisa menjadi hegemoni salah satu dari mereka, tidak bisa menjadi konfrontasi dari dua kekuatan besar," imbuhnya.
Mengenai perang Rusia di Ukraina, yang dia identifikasi sebagai sumber utama ketidakstabilan global, Macron mengatakan semua negara di Asia dan di tempat lain perlu menyadari tugas mereka untuk bertindak.
Prancis sedang berupaya membangun "konsensus yang meningkat untuk menyampaikan bahwa perang ini juga masalah Anda karena akan menimbulkan banyak destabilisasi", kata Macron.
