Gelar Rapat Darurat di Sela-sela KTT APEC, Wapres AS Kutuk Rudal Korut

Gelar Rapat Darurat di Sela-sela KTT APEC, Wapres AS Kutuk Rudal Korut

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 18 Nov 2022 14:53 WIB
U.S. Vice President Kamala Harris, right, holds a meeting with Prime Minister Fumio Kishida of Japan, middle, Prime Minister Han Duck-soo of the Republic of Korea, Prime Minister Anthony Albanese of Australia, Prime Minister Jacinda Ardern of New Zealand, and Prime Minister Justin Trudeau of Canada, left, to consult North Korea’s recent ballistic missile launch at the Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) summit in Bangkok, Thailand, on Friday, Nov. 18, 2022. Haiyun Jiang/Pool via REUTERS
Wapres AS Kamala Harris (Haiyun Jiang/Pool via REUTERS)
Bangkok -

Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris menggelar rapat darurat di sela-sela KTT APEC di Thailand, dengan negara-negara sekutu untuk membahas peluncuran rudal Korea Utara (Korut). Dalam rapat itu, Harris menyerukan Pyongyang untuk menghentikan peluncuran yang melanggar hukum.

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Jumat (18/11/2022), Harris menyebut peluncuran rudal Korut sebagai 'pelanggaran terang-terangan' terhadap banyak resolusi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan memicu destabilisasi keamanan di kawasan.

"Kami mengutuk keras tindakan ini dan kami sekali lagi menyerukan kepada Korea Utara untuk menghentikan tindakan-tindakan yang melanggar hukum dan memicu destabilisasi lebih lanjut," tegas Harris dalam rapat darurat yang digelar di Bangkok tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rapat darurat yang digelar di sela-sela KTT APEC itu dihadiri oleh Harris dan lima pemimpin lainnya, seperti Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida, PM Korea Selatan (Korsel) Han Duck-soo, PM Australia Anthony Albanese, PM Selandia Baru Jacinda Ardern, dan PM Kanada Justin Trudeau.

Korsel dan Jepang melaporkan pada Jumat (18/11) pagi bahwa sebuah rudal balistik antarbenua (ICBM) terdeteksi telah ditembakkan Korut dari wilayahnya.

ADVERTISEMENT

Kepala Staf Gabungan Korsel menyebut rudal ICBM itu ditembakkan sekitar pukul 10.15 waktu setempat, dari area Sunan di Pyongyang menuju Laut Timur, yang merujuk pada perairan yang juga disebut Laut Jepang.

Menurut militer Korsel, rudal Korut itu mengudara sejauh 1.000 kilometer pada ketinggian 6.100 kilometer dengan kecepatan Mach 22. Militer Korsel menyebutnya sebagai 'provokasi serius yang merusak perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea'.

Simak Video: Aksi Demo Tolak KTT APEC di Thailand Dibubarkan Tembakan Peluru Karet

[Gambas:Video 20detik]




Otoritas Jepang meyakini rudal ICBM Korut itu jatuh di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) mereka. PM Kishida mengecam peluncuran rudal Korut itu dengan menyebutnya 'benar-benar tidak bisa diterima'.

Menteri Pertahanan (Menhan) Jepang Yasukazu Hamada bahkan menyatakan bahwa 'berdasarkan perhitungan dengan mempertimbangkan lintasannya' rudal ICBM Korut mampu menjangkau daratan utama AS.

Itu menjadi peluncuran kedua yang dilakukan Pyongyang dalam dua hari terakhir.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads