Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meyakini bahwa baik Amerika Serikat maupun Rusia tidak berencana untuk menggunakan senjata nuklir. Erdogan menyampaikan hal tersebut setelah pertemuan kepala intelijen AS dan Rusia yang digelar di Turki.
"Izinkan saya mengatakan ini, menurut informasi yang saya terima dari kepala intelijen saya, saat ini tidak ada pihak yang akan menggunakan senjata nuklir," kata Erdogan kepada wartawan di Indonesia di mana dia menghadiri KTT G20, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (17/11/2022).
Sebelumnya, kepala intelijen AS dan Rusia mengadakan pertemuan tatap muka yang jarang terjadi di Ankara, Turki pada hari Senin (14/11) lalu. Gedung Putih menyebut pertemuan itu untuk membahas ancaman nuklir Moskow di Ukraina dan warga Amerika Serikat yang ditahan di Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam apa yang tampaknya menjadi pembicaraan langsung tingkat tertinggi antara pejabat kedua negara sejak Rusia menginvasi Ukraina pada bulan Februari, Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) William Burns bertemu dengan Sergei Naryshkin, kepala dinas intelijen asing Rusia, SVR.
Erdogan mengatakan dia ingin menjaga kedua belah pihak tetap dalam dialog yang erat.
"Tentu saja kami ingin mereka... sering berkumpul," katanya.
"Itu (penggunaan senjata nuklir) bisa memicu perang dunia baru. Jangan sampai itu terjadi," imbuh pemimpin Turki itu.
Gedung Putih mengatakan bahwa dalam pertemuan dengan Naryshkin di Ankara, Burns yang merupakan mantan duta besar Washington untuk Moskow, menyampaikan peringatan terhadap ancaman Rusia untuk menggunakan senjata nuklir taktis dalam perang Ukraina.
Menurut pernyataan Gedung Putih, peringatan bos CIA tersebut adalah "tentang konsekuensi penggunaan senjata nuklir oleh Rusia, dan risiko eskalasi stabilitas strategis."
Pada 21 September, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negara-negara Barat sedang berusaha untuk "menghancurkan" negaranya. Putin pun melontarkan apa yang secara luas dianggap sebagai ancaman untuk menggunakan senjata nuklir.
"Ketika integritas teritorial negara kami terancam, kami pasti akan menggunakan semua cara yang kami miliki untuk melindungi Rusia dan rakyat kami. Ini bukan gertakan," kata Putin saat itu.