Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa syarat-syarat Ukraina untuk memulai kembali negosiasi dengan Moskow "tidak realistis". Hal itu disampaikannya kepada wartawan di KTT G20 di Bali, di mana desakan meningkat terhadap Rusia untuk mengakhiri konflik.
"Semua masalah ada di pihak Ukraina, yang dengan tegas menolak negosiasi dan mengedepankan syarat-syarat yang jelas tidak realistis," kata Lavrov kepada wartawan, seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (15/11/2022).
Lavrov mengatakan dia telah menyampaikan hal tersebut selama pertemuan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan bahwa dia telah menjelaskan posisi Rusia selama pembicaraan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Sebelumnya, pejabat-pejabat Rusia dan Ukraina telah mengadakan beberapa putaran negosiasi selama tahap awal konflik - termasuk pertemuan yang diselenggarakan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan - yang berakhir tanpa kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran.
Bersama dengan PBB dan Turki, Rusia dan Ukraina musim panas ini menandatangani kesepakatan untuk membuka blokir beberapa pelabuhan Ukraina yang memungkinkan ekspor gandum dari salah satu produsen terbesar dunia tersebut.
Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Kyiv tidak dapat mengadakan negosiasi damai dengan Moskow selama Presiden Rusia Vladimir Putin masih berkuasa.
"Scholz dan Macron sangat menyadari bahwa proses ini dihalangi oleh Ukraina, yang, termasuk melalui undang-undang, dengan dekrit Zelensky, melarang negosiasi dengan Federasi Rusia," kata Lavrov.
Simak juga 'Tak Hadir di KTT G20 Bali, Ini yang Dilakukan Putin':
(ita/ita)