Disuruh PBB Perbaiki Kehancuran di Ukraina, Rusia Beri Jawaban Menohok

Disuruh PBB Perbaiki Kehancuran di Ukraina, Rusia Beri Jawaban Menohok

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 15 Nov 2022 16:34 WIB
Deputy Chairman of Russias Security Council Dmitry Medvedev attends a military parade on Victory Day, which marks the 77th anniversary of the victory over Nazi Germany in World War Two, in Red Square in central Moscow, Russia May 9, 2022. Sputnik/Ekaterina Shtukina/Pool via REUTERS
Dmitry Medvedev (dok. Sputnik/Ekaterina Shtukina/Pool via REUTERS)
Moskow -

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) meloloskan resolusi yang menyerukan Rusia bertanggung jawab dengan memperbaiki kerusakan di Ukraina yang dipicu invasinya sejak Februari lalu. Merespons seruan itu, sekutu Presiden Vladimir Putin menyindir PBB agar melontarkan seruan senada kepada Amerika Serikat (AS).

Seperti dilansir dilansir Reuters dan kantor berita Rusia, TASS, Selasa (15/11/2022), resolusi itu mendapatkan dukungan 94 negara dari total 193 negara anggota Majelis Umum PBB dalam voting yang digelar pada Senin (14/11) waktu setempat.

Pada dasarnya, resolusi itu mengakui bahwa Rusia harus bertanggung jawab atas tindakannya, termasuk dengan melakukan perbaikan, di wilayah Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rusia harus menanggung konsekuensi hukum atas semua tindakan yang keliru secara internasional, termasuk melakukan reparasi atas cedera yang terjadi, termasuk kerusakan apa pun, yang disebabkan oleh tindakan-tindakannya," demikian bunyi kutipan resolusi Majelis Umum PBB itu.

Resolusi itu juga merekomendasikan agar negara-negara anggota, bekerja sama dengan Ukraina, membuat daftar internasional untuk mencatat bukti dan klaim terhadap Rusia. Resolusi Majelis Umum PBB semacam itu bersifat tidak mengikat, namun memiliki bobot politik.

ADVERTISEMENT

Dalam tanggapannya, mantan Presiden Rusia yang kini menjabat Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, yang juga sekutu dekat Putin, menyatakan Majelis Umum PBB seharusnya juga menyerukan kepada AS untuk memperbaiki kerusakan yang dipicu negara itu di banyak negara.

"Mereka seharusnya mengadopsi rekomendasi yang sama tentang perbaikan total atas kerusakan yang ditimbulkan Amerika Serikat di Korea, Vietnam, Irak, Yugoslavia dan banyak negara lainnya yang menderita akibat Amerika dan NATO," cetus Medvedev via akun Telegramnya.

Jika tidak demikian, sebut Medvedev, "Itu tampaknya menjadi awal dari penderitaan Perserikatan Bangsa-bangsa sebagai lembaga internasional utama untuk rekonsiliasi."

"Akhirnya akan menyakitkan untuk seluruh komunitas internasional. Kami akan melakukannya tanpa organisasi 'perserikatan bangsa-bangsa' seperti itu," cetus Medvedev.

Lihat Video: Melihat Posisi Terakhir Rusia di Kherson yang Ditinggalkan

[Gambas:Video 20detik]




Lebih lanjut, Medvedev menilai resolusi yang diloloskan Majelis Umum PBB itu dimaksudkan untuk melegalkan rencana Barat dalam menggunakan aset-aset Rusia yang dibekukan. "Anglo-Saxon jelas berupaya menyusun dasar hukum untuk mencuri aset-aset Rusia yang ditahan secara ilegal," sebutnya.

Secara terpisah, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut resolusi Majelis Umum PBB itu 'penting'.

"Perbaikan yang harus dibayar oleh Rusia atas apa yang telah dilakukannya sekarang menjadi bagian dari realitas hukum internasional," sebut Zelensky dalam pernyataan via video.

Sebanyak 14 negara, termasuk Rusia dan China serta Iran, menentang resolusi itu. Sementara 73 negara lainnya, seperti Brasil dan India, memilih abstain. Tidak semua negara anggota menggunakan suaranya dalam voting itu.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads