Buru Pemimpin Al-Shabaab di Somalia, AS Tawarkan Imbalan Rp 155 M

Buru Pemimpin Al-Shabaab di Somalia, AS Tawarkan Imbalan Rp 155 M

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 15 Nov 2022 14:39 WIB
Poster pengumuman yang dirilis Departemen Luar Neger AS soal imbalan US$ 10 juta untuk para pemimpin kelompok Al-Shabaab (Twitter/@RFJ_USA)
Poster pengumuman yang dirilis Departemen Luar Negeri AS soal imbalan US$ 10 juta untuk informasi soal para pemimpin kelompok Al-Shabaab (Twitter/@RFJ_USA)
Washington DC -

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menaikkan tawaran imbalan untuk setiap informasi soal para pemimpin kelompok Al-Shabaab di Somalia menjadi masing-masing US$ 10 juta (Rp 155,6 miliar). Langkah itu diambil Washington DC menyusul semakin meningkatnya serangan mematikan oleh Al-Shabaab.

Seperti dilansir AFP, Selasa (15/11/2022), Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa untuk pertama kali pihaknya menawarkan imbalan hingga US$ 10 juta untuk informasi yang 'mengarah pada gangguan mekanisme finansial' untuk kelompok militan yang masih terafilisasi dengan Al-Qaeda itu.

Para petempur Al-Shabaab telah meningkatkan serangan di ibu kota Mogadishu dan wilayah lainnya di Somalia, saat menghadapi operasi serangan besar-besaran terhadap kelompok militan itu oleh pemerintahan baru di bawah Presiden Hassan Sheikh Mohamud.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS menyatakan pihaknya menawarkan imbalan masing-masing sebesar US$ 10 juta untuk informasi yang mengarah pada identifikasi 'emir' Ahmed Diriye, komandan kedua Mahad Karate dan Jehad Mostafa, yang seorang warga negara AS yang diduga memiliki banyak peran dalam kelompok militer itu.

"Para pemimpin utama Al-Shabaab ini bertanggung jawab atas sejumlah serangan teroris di Somalia, Kenya dan negara-negara tertangganya yang telah menewaskan ribuan orang," demikian bunyi poster yang dirilis otoritas AS, dengan menampilkan wajah ketiga pemimpin Al-Shabaab yang diburu.

ADVERTISEMENT

Diriye diketahui menjadi pemimpin Al-Shabaab sejak September 2014 sejak tewasnya Ahmed Abdi Godane dalam serangan militer AS. Dalam pernyataannya, AS menyebut Diriye telah ditetapkan sebagai 'teroris global yang ditetapkan secara khusus' pada April 2015 dan dijatuhi sanksi-sanksi PBB.

Sedangkan Karate, sebut AS, terus memimpin sejumlah operasi Al-Shabaab sejak ditetapkan sebagai teroris pada April 2015 dan juga dijatuhi sanksi PBB.

"Dia mempertahankan sejumlah tanggung jawab komando atas Amniyat, sayap inteijen dan keamanan kelompok itu, yang mengawasi serangan bunuh diri dan pembunuhan di Somalia, Kenya, dan negara-negara lainnya di kawasan, dan menyediakan logistik dan dukungan untuk aktivitas teroris Al-Shabaab," demikian pernyataan otoritas AS.

Sementara Mostafa yang merupakan warga negara AS dan pernah tinggal di California, merupakan instruktur militer di kamp pelatihan Al-Shabaab. Dia juga menjadi pemimpin para petempur asing, pemimpin sayap media Al-Shabaab, dan menjadi perantara dengan 'organisasi teroris' lainnya, serta pemimpin dalam penggunaan peledak dalam serangan.

Pada Desember 2019, Mostafa dijerat berbagai dakwaan terkait Al-Shabaab oleh pengadilan AS. "FBI menilai Mostafa sebagai teroris peringkat tertinggi dengan status kewarganegaraan AS yang bertempur di luar negeri," sebut pernyataan otoritas AS.

Kepala hak asasi manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Vokler Turki, pada Senin (14/11) waktu setempat, menyebut lebih dari 600 warga sipil tewas dalam serangkaian serangan sepanjang tahun ini, yang sebagian besar dikaitkan dengan kelompok militan itu.

Menurut penghitungan PBB, sedikitnya 613 warga sipil tewas dan sebanyak 948 orang lainnya mengalami luka-luka sejauh ini, sepanjang tahun 2022. Angka itu tercatat sebagai yang tertinggi sejak tahun 2017 dan meningkat lebih dari 30 persen dibandingkan tahun lalu.

Dalam serangan paling mematikan selama lima tahun terakhir, dua pengeboman kembar pada 29 Oktober lalu yang diklaim oleh Al-Shabaab menewaskan sedikitnya 121 orang dan melukai 333 orang lainnya di Mogadishu.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads