.webp)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji pembebasan kota Kherson, usai Rusia menarik mundur pasukannya, dalam kunjungan mendadak pada Senin (14/11) waktu setempat. Zelensky menyebut direbutnya kembali kota Kherson sebagai 'awal dari akhir perang'.
Seperti dilansir AFP, Selasa (15/11/2022), kantor kepresidenan Ukraina membagikan gambar Zelensky sedang menyanyikan lagu kebangsaan negaranya sembari meletakkan tangan di dada saat bendera nasional Ukraina dikibarkan di sebelah gedung utama pemerintahan kota Kherson.
"Ini adalah awal dari akhir perang," cetus Zelensky dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jalan yang panjang, jalan yang sulit, karena perang telah merenggut pahlawan-pahlawan terbaik negara kita. Kita siap untuk perdamaian, tapi perdamaian kita, untuk negara kita, ini semua negara kita, semua wilayah kita," sebutnya.
Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin menyangkal bahwa kunjungan Zelensky mempengaruhi status Kherson, yang bulan lalu resmi dianeksasi oleh Kremlin.
Dalam pernyataan di Kherson, Zelensky mengatakan bahwa 'harga perang ini tinggi'.
"Orang-orang terluka. Sejumlah besar orang tewas. Ada pertempuran sengit, dan hasilnya adalah -- hari ini kita berada di wilayah Kherson," ucap Zelensky.
Kunjungan Zelensky ini dilakukan beberapa hari setelah tentara Ukraina memasuki kota Kherson -- pusat administrasi wilayah Kherson -- setelah Rusia menarik pasukannya pada Jumat (11/11) pekan lalu.
Simak Video: Rusia Mundur dari Kherson, Zelensky: Saya Senang Ada di Kherson
Pengambilalihan kota Kherson itu menjadi yang terbaru dalam rentetan kemunduran bagi Rusia, yang menginvasi Ukraina sejak 24 Februari lalu dengan harapan mampu merebut cepat pemerintah Kiev dalam hitungan hari.
Kota Kherson menjadi pusat perkotaan besar pertama yang jatuh ke tangan pasukan Rusia dan satu-satunya ibu kota regional yang dikuasai tentara Moskow. Direbutnya kembali kendali atas kota Kherson akan membuka jalan bagi Ukraina untuk kembali menguasai seluruh wilayah Kherson.
Putin sebelumnya bersumpah untuk menggunakan segala cara yang tersedia untuk mempertahankan Kherson dari pasukan Ukraina, termasuk dengan mengisyaratkan pemakaian senjata nuklir.
