Puluhan ribu pasukan Rusia telah ditarik mundur dari kota Kherson, Ukraina yang sempat didudukinya. Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace menyebut "kegagalan strategis" Rusia di kota Kherson tersebut akan menabur keraguan di antara publik Rusia tentang inti perang di Ukraina.
Diketahui bahwa Kherson adalah pusat kota besar pertama yang jatuh ke tangan Rusia setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan pasukannya menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
"Penarikan mundur Rusia yang diumumkan dari Kherson menandai kegagalan strategis lainnya bagi mereka. Pada bulan Februari, Rusia gagal mencapai salah satu tujuan utamanya kecuali Kherson," kata Wallace dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP, Sabtu (12/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang dengan kota itu juga diserahkan, warga biasa Rusia pastinya harus bertanya pada diri mereka sendiri: 'Untuk apa semua ini?'" cetus Menhan Inggris itu.
Dengan Rusia menarik pasukannya keluar dari Kherson ke posisi defensif di tepi timur sungai Dnipro, Wallace mengatakan invasi itu "hanya mencapai isolasionisme dan penghinaan internasional".
"Inggris dan komunitas internasional akan terus mendukung mereka (Ukraina), dan sementara penarikan itu disambut baik, tidak ada yang akan meremehkan ancaman berkelanjutan yang ditimbulkan oleh Federasi Rusia," tutur Wallace.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendeklarasikan Kherson "milik kami" setelah Rusia menarik sekitar 30 ribu tentaranya dari kota itu.
Simak video 'Suasana di Kherson Usai Pasukan Rusia Ditarik Mundur':
"Kami memenangkan pertempuran di lapangan. Tetapi perang terus berlanjut," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba setelah kemenangan Ukraina atas Kherson -- satu-satunya ibu kota regional yang direbut Moskow dalam sembilan bulan sejak invasi Rusia.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (12/11/2022), di kota pelabuhan yang terletak di Laut Hitam itu, lagu kebangsaan Ukraina dikumandangkan di alun-alun Kherson tengah saat sekelompok kecil orang bernyanyi bersama sambil berkerumun di sekitar api unggun. Demikian terlihat dalam sebuah video yang diterbitkan oleh parlemen Ukraina di media sosial.
"Unit khusus sudah ada di kota tersebut," tulis Zelensky di Telegram, memposting rekaman di mana pasukan Ukraina tampak berkumpul dengan penduduk.