Senator Marco Rubio dari Partai Republik mengamankan masa jabatan ketiganya sebagai Senator negara bagian Florida dalam pemilu sela Amerika Serikat (AS) pada 8 November. Rubio berhasil mempertahankan kursi kunci itu saat Partai Republik berupaya merebut dominasi atas Senat AS dari Partai Demokrat.
Seperti dilansir Associated Press, Rabu (9/11/2022), Rubio mengalahkan kandidat Senator Partai Demokrat, Val Demings, yang sebelumnya menjabat anggota House of Representatives (HOR) atau DPR AS mewakili salah satu distrik di Florida.
Rubio yang berusia 51 tahun ini menghadapi pertarungan terberat sejak dia terpilih menjabat Ketua DPR negara bagian Florida tahun 2010 lalu. Dia menyerang rival utamanya, Demings, pada isu-isu seperti pengeluaran, lonjakan inflasi dan krisis di perbatasan dengan menyeret nama Presiden Joe Biden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pencalonan untuk periode ketiga, Rubio banyak dibantu oleh adanya pergeseran jumlah pemilih terdaftar di negara bagian Florida. Terakhir kali dia mencalonkan diri, Partai Demokrat memiliki sekitar 327.000 pemilih terdaftar yang lebih banyak dibandingkan Partai Republik.
Namun kini situasinya berbalik, dengan Partai Republik tercatat memiliki nyaris 300.000 pemilih terdaftar lebih banyak daripada Partai Demokrat.
Rubio pernah mencalonkan diri sebagai capres Partai Republik tahun 2016 lalu dan sempat memenangkan pemilihan pendahuluan di Minnesota, namun keluar dari pencalonan yang akhirnya dimenangkan mantan Presiden Donald Trump.
Saat itu, Rubio menyatakan tidak berniat mencalonkan diri sebagai Senator Florida untuk periode kedua, sebelum akhirnya berubah pikiran dan dengan mudah kembali memenangkan pemilihan Senat untuk negara bagian Florida.
Sebagai wakil ketua Komisi Intelijen dan anggota Komisi Hubungan Luar Negeri Senat, Rubio telah mendorong pemerintah AS untuk mengambil posisi lebih keras terhadap China dan mengembalikan produksi pasokan penting seperti obat-obatan resep ke AS.
Simak juga 'Ekonomi RI Tumbuh 5,72% Kuartal III-2022, Kalahkan China dan AS!':
Pemilu sela AS yang digelar setiap dua tahun merupakan pemungutan suara untuk menentukan anggota Kongres AS, yang terdiri atas House of Representatives (HOR) atau DPR dan Senat.
Kongres AS menentukan undang-undang (UU) yang berlaku secara nasional. DPR AS memutuskan UU mana yang divoting, sedangkan Senat bisa memblokir atau menyetujui UU itu, juga mengonfirmasi penunjukan yang dilakukan Presiden AS dan melakukan penyelidikan terhadapnya, yang tergolong sangat langka.
Setiap negara bagian AS memiliki dua Senator, yang akan menjabat untuk masa jabatan enam tahun. Sementara anggota DPR AS menjabat selama dua tahun dan mewakili distrik-distrik yang lebih kecil dalam negara bagian.
Untuk pemilu sela tahun ini, seluruh kursi dalam DPR AS -- total 435 kursi -- diperebutkan. Sedangkan hanya sepertiga dari total 100 kursi Senat -- sekitar 35 kursi -- yang diperebutkan dalam pemilu sela tahun ini.