Tentara-Polisi Dikerahkan di Ekuador Usai Rentetan Serangan Geng

Tentara-Polisi Dikerahkan di Ekuador Usai Rentetan Serangan Geng

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 03 Nov 2022 14:15 WIB
An armed French policeman secures the scene at the raid zone in Saint-Denis, near Paris, France, November 18, 2015 to catch fugitives from Friday nights deadly attacks in the French capital. REUTERS/Benoit Tessier
Ilustrasi (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)
Jakarta -

Polisi dan tentara dikerahkan untuk berpatroli di jalan-jalan yang dilanda teror di dua kota di Ekuador. Ini dilakukan setelah serentetan serangan yang diduga dilakukan kelompok-kelompok kejahatan terorganisir yang mengobarkan perang narkoba yang mematikan.

Menyusul gelombang serangan pada Selasa (1/11) yang menyebabkan lima petugas polisi tewas dan seorang warga sipil terluka di sebuah klinik, keadaan darurat dan jam malam diberlakukan di dua provinsi: Guayas dan Esmeraldas.

Dilansir kantor berita AFP, Kamis (3/11/2022), warga sipil yang terluka itu meninggal pada Rabu (2/11) karena luka tembak di kepala, sehingga jumlah korban tewas akibat rentetan serangan itu menjadi enam orang. Dua petugas polisi juga terluka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam gelombang serangan itu, kelompok-kelompok bersenjatakan senjata api dan bahan peledak, termasuk bom mobil, menyerang lebih dari 18 target di kota Guayaquil dan Duran di provinsi Guayas dan di Esmeraldas.

Target termasuk polisi dan instalasi gas, klinik dan terminal bus.

ADVERTISEMENT

Presiden Ekuador Guillermo Lasso menyatakan keadaan darurat selama 45 hari sebagai tanggapan atas rentetan serangan teror itu. Dia memberlakukan jam malam dari jam 9 malam hingga jam 5 pagi untuk kedua provinsi itu dan kekuatan khusus untuk membatasi kebebasan bergerak dan berkumpul.

Pada hari Rabu (2/11) waktu setempat, jalan-jalan Guayaquil -- tempat terjadinya kekerasan di jalanan dan penjara yang melanda Ekuador sejak tahun lalu -- sangat sepi.

Jorge Arguello, kepala sebuah perusahaan penerbitan, mengatakan kepada AFP ada "ketakutan di jalanan". Dia sendiri takut meninggalkan rumah setelah melihat sejumlah sepeda motor - yang terkait dengan geng dan pembunuh bayaran - berkeliaran.

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads