Presiden Ekuador Guillermo Lasso mengumumkan keadaan darurat di dua provinsi. Ini dilakukan setelah setidaknya lima petugas polisi tewas ditembak dan para penjaga penjara disandera dalam gelombang serangan terbaru dalam perang geng mematikan yang melanda negara itu.
Keadaan darurat dan jam malam di provinsi pesisir Guayas dan Esmeraldas tersebut akan diberlakukan selama 45 hari. Ini memungkinkan pemerintah membatasi kebebasan berkumpul dan bergerak.
Dilansir kantor berita AFP, Rabu (2/11/2022), para pejabat mengatakan kelompok-kelompok kejahatan terorganisir meluncurkan setidaknya 13 serangan dengan bahan peledak dan senjata api terhadap polisi dan instalasi minyak sebagai tanggapan atas pemindahan narapidana dari penjara Guayas 1. Otoritas penjara juga melaporkan bahwa tembakan dilepaskan di dalam fasilitas tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terletak di barat daya kota pelabuhan Guayaquil di provinsi Guayas, penjara tersebut adalah salah satu lokasi kejadian dari serangkaian kerusuhan penjara yang telah menewaskan sekitar 400 narapidana sejak Februari 2021.
Menteri Dalam Negeri Juan Zapata mengatakan kepada wartawan di ibukota Ekuador, Quito bahwa ada "reaksi (dari) kejahatan terorganisir" di Guayaquil dan di pelabuhan minyak Esmeraldas. Insiden ini termasuk serangan bom mobil dan ledakan di terminal bus.
Pada dini hari, dua petugas polisi tewas ditembak ketika orang-orang bersenjata api menyerang mobil patroli mereka di Guayaquil. Tiga petugas polisi lainnya kemudian ditembak mati di pelabuhan minyak Esmeraldas dan kota Duran di dekatnya.
Serangan terpisah di sebuah kantor polisi di sana menyebabkan dua petugas terluka.
Di Esmeraldas - kota di mana dua mayat tanpa kepala ditemukan tergantung di jembatan penyeberangan pada hari Senin (31/10) - para narapidana menyandera delapan penjaga penjara. Semuanya kemudian dibebaskan, kata otoritas penjara, tanpa memberikan rincian tentang kondisi penjaga.
Ekuador telah menyaksikan gelombang kejahatan kekerasan yang dipicu oleh perang antar geng narkoba yang diyakini memiliki hubungan dengan kartel Meksiko.
Ratusan narapidana tewas -- banyak yang dipenggal atau dibakar -- saat pertempuran meluas ke penjara-penjara Ekuador yang sangat padat.
Warga sipil semakin terperangkap dalam pertumpahan darah, termasuk serentetan bom mobil, sementara kekerasan juga telah merenggut 61 nyawa polisi sejak tahun lalu.