"Tidak ada latar belakangnya yang bisa menjelaskan perilakunya," tutur Parekh.
Setelah meninggalkan suami pertamanya, yang memberinya dua anak, Fluke-Ekren kuliah di University of Kansas, di mana dia menikah dengan sesama mahasiswa bernama Volkan Ekren dan menjadi seorang Muslim. Dia kemudian mendapatkan sertifikat mengajar dari sebuah perguruan tinggi di Indiana.
Pada tahun 2017, Fluke-Ekren menjadi pemimpin batalion anggota perempuan ISIS yang disebut "Khatiba Nusaybah," yang memberikan pelatihan militer kepada lebih dari 100 wanita dan gadis-gadis muda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama sesi pelatihan, Fluke-Ekren menginstruksikan para wanita dan gadis-gadis muda tentang penggunaan senapan serbu AK-47, granat, dan sabuk bom bunuh diri," kata Parekh.
Fluke-Ekren yang menangis, mengakui di pengadilan bahwa dia telah memberikan pelatihan semacam itu, tetapi mengatakan itu hanya untuk membela diri.
(ita/ita)