Tundukkan Kepala, Mendagri Korsel Minta Maaf Atas Tragedi Itaewon

Tundukkan Kepala, Mendagri Korsel Minta Maaf Atas Tragedi Itaewon

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 01 Nov 2022 14:07 WIB
Pesta Halloween di sebuah gang di Itaewon, Seoul berakhir petaka. Sebanyak 151 orang dilaporkan meninggal dunia akibat berdesakan dan terinjak-injak.
tragedi Itaewon (Foto: REUTERS/YONHAP)
Jakarta -

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Keselamatan Korea Selatan (Korsel) Lee Sang-min Selasa meminta maaf atas tragedi kerumunan massa Halloween yang menewaskan sedikitnya 156 orang.

Permintaan maaf itu muncul di tengah sorotan media atas kegagalan polisi dan lembaga pemerintah lainnya menerapkan pengendalian massa di Itaewon, lokasi tragedi, meskipun ada antisipasi bahwa kerumunan besar orang akan berduyun-duyun ke daerah itu pada Sabtu (29/10) lalu.

"Saya meminta maaf yang sedalam-dalamnya kepada masyarakat bahwa kecelakaan baru-baru ini terjadi meski negara memikul tanggung jawab tak terbatas untuk keselamatan rakyat," kata Lee dalam sesi parlemen, seperti dilansir kantor berita Korsel, Yonhap, Selasa (1/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tragedi itu, bencana paling mematikan di Korea Selatan dalam delapan tahun, terjadi pada Sabtu malam ketika kerumunan besar pengunjung pesta Halloween memadati gang sempit selebar 3,2 meter di distrik hiburan Itaewon di Seoul, ibu kota Korsel.

Lee, yang menundukkan kepalanya di depan anggota parlemen dan kamera wartawan, berjanji bahwa pemerintah akan melakukan upaya terbaik untuk mencegah insiden serupa terjadi.

ADVERTISEMENT

Lee sebelumnya mendapat kecaman karena pernyataannya bahwa kerumunan yang mematikan tidak akan dapat dihindari, bahkan jika petugas polisi dan petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan ke daerah itu sebelumnya.

Selama briefing media pada hari Minggu (30/10) lalu, Lee juga mengatakan volume kerumunan di tempat kejadian itu "seperti biasanya."

Dalam sesi parlemen pada Selasa (1/11), Lee juga menyuarakan "penyesalan mendalam" atas pernyataan tersebut. Dia mengatakan dirinya "tidak hati-hati mempertimbangkan pikiran keluarga yang berduka, yang kehilangan anggota keluarga mereka yang berharga."

Lihat Video: Cerita Kengerian Tragedi Halloween di Itaewon Bak Lagi Perang

[Gambas:Video 20detik]



Sebelumnya, Kepolisian Korsel telah mengakui gagal dalam memperkirakan jatuhnya banyak korban jiwa saat perayaan Halloween yang berujung tragedi di Itaewon. Pengakuan itu disampaikan menanggapi kritikan yang menghujani kepolisian soal kegagalan dalam mencegah tragedi mematikan itu.

Seperti dilansir Yonhap, Senin (31/10/2022), Kepala Biro Manajemen Ketertiban Umum pada Kepolisian Nasional Korsel, Hong Ki-hyun, mengakui kegagalan kepolisian dalam memperkirakan terjadinya insiden mematikan saat perayaan Halloween di distrik Itaewon, pusat ibu kota Seoul pada Sabtu (29/10) malam waktu setempat.

"Diperkirakan bahwa banyak orang akan berkumpul di sana. Tapi kami tidak menyangka akan adanya korban jiwa dalam skala besar akibat berkumpulnya begitu banyak orang," ucap Hong saat berbicara kepada wartawan setempat di kantornya pada Senin (31/10) waktu setempat.

Dalam pernyataannya, Hong menekankan sebanyak 137 polisi dikerahkan ke Itaewon pada Sabtu (29/10) malam, yang tergolong banyak jika dibandingkan dengan 37-90 polisi yang dikerahkan ke distrik yang sama saat perayaan Halloween tahun 2017 hingga tahun 2019, sebelum pandemi virus Corona merajalela.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads