Para pejabat AS menghadapi rentetan pertanyaan terus-menerus dari sejumlah anggota Kongres AS soal bagaimana pemerintahan Washington DC menghitung persenjataan senilai miliaran dolar Amerika yang dikirimkan ke Ukraina dalam setahun terakhir.
Namun pemerintahan AS enggan merinci pengiriman senjata itu karena kekhawatiran soal situasi konflik dan kekhawatiran informasi detail akan memberikan petunjuk kepada calon-calon penyelundup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana Departemen Luar Negeri AS mencakup inisiatif jangka pendek, menengah dan panjang untuk meningkatkan pengawasan AS dan Ukraina terhadap pasokan persenjataan, khususnya sistem rudal dan perangkat anti-pesawat yang canggih.
AS juga berniat membantu meningkatkan keamanan penerbangan dan perbatasan Ukraina untuk memerangi penyalahgunaan dan mencegah kemungkinan perdagangan senjata.
Disebutkan Departemen Luar Negeri AS bahwa sejauh ini, permintaan senjata yang intens dari Ukraina di medan perang tampaknya menghambat proliferasi pasar gelap untuk senjata ringan, sistem pertahanan udara portabel dan senjata anti-tank seperti Javelin.
Persoalan utamanya, menurut Departemen Luar Negeri AS, adalah penyitaan senjata oleh pasukan Rusia di lapangan. AS memperingatkan bahwa Moskow bisa menggunakan senjata-senjata yang disita itu untuk mengembangkan langkah balasan atau melakukan operasi bendera palsu (false-flag).
(nvc/ita)