Miliarder Rusia Oleg Tinkov mengatakan dirinya melepaskan kewarganegaraan Rusianya karena konflik di Ukraina, yang dia kritik habis-habisan.
"Saya telah mengambil keputusan untuk keluar dari kewarganegaraan Rusia saya. Saya tidak bisa dan tidak akan dikaitkan dengan negara fasis, yang memulai perang dengan tetangga mereka yang damai dan membunuh orang-orang tak bersalah setiap hari," kata Tinkov seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (1/11/2022).
"Saya berharap lebih banyak pengusaha Rusia terkemuka akan mengikuti saya, sehingga melemahkan rezim (Presiden Vladimir) Putin dan ekonominya, dan akhirnya membuatnya kalah," tulis bankir dan pebisnis tajir itu dalam postingan di Instagram, Senin (31/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia membagikan foto sebuah sertifikat yang mengonfirmasi "akhir" kewarganegaraan Rusianya.
"Saya benci Rusia-nya Putin, tapi saya suka semua orang Rusia yang jelas-jelas menentang perang gila ini!" cetus Tinkov.
Miliarder ini adalah salah satu konglomerat paling terkenal di Rusia. Dia mendirikan Bank Tinkoff online sejak tahun 2006. Dia diketahui tinggal di luar Rusia selama beberapa tahun terakhir.
Bank tersebut adalah salah satu pemberi pinjaman terbesar Rusia, di belakang raksasa Sberbank dan VTB milik negara. Tinkoff memiliki sekitar 20 juta pelanggan saat ini.
Tinkov sangat mengkritik invasi Rusia ke Ukraina, menggambarkannya sebagai "perang gila" sementara dia juga meminta Barat untuk mengakhiri "pembantaian".
"Saya tidak melihat SATUPUN penerima manfaat dari perang gila ini! Orang-orang tidak bersalah dan para tentara sekarat," cetusnya beberapa waktu lalu.
Dia juga menjadi sasaran sanksi Inggris yang diberlakukan segera setelah konflik di Ukraina dimulai pada akhir Februari.
Taipan tersebut sebelumnya ditangkap di London, Inggris pada 2020 atas tuduhan penggelapan pajak di Amerika Serikat. Dia kemudian dibebaskan dengan jaminan dan dirawat karena leukemia di London.
Dia berhenti dari perannya sebagai CEO Tinkoff pada tahun 2020.
Baca juga: Miliarder Rusia Ini Berani Menentang Putin |