Korban Tewas Badai Tropis di Filipina Bertambah Jadi 72 Orang

Korban Tewas Badai Tropis di Filipina Bertambah Jadi 72 Orang

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 29 Okt 2022 12:23 WIB
Philippine Coast Guard (PCG) rescuers evacuate residents from their flooded homes due to a tropical storm, locally named Paeng, in Maguindanao province, Philippines, October 28, 2022. Philippine Coast Guard/Handout via REUTERS
banjir akibat badai tropis di Filipina (Foto: Philippine Coast Guard/Handout via REUTERS)
Jakarta -

Jumlah korban tewas akibat Badai Tropis Nalgae yang menghantam Filipina dan memicu banjir bandang dan tanah longsor, kini telah bertambah menjadi 72 orang.

Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (29/10/2022), Nalgae menghantam pulau utama Luzon dengan angin maksimum 95 kilometer (59 mil) per jam setelah mendarat di pulau Catanduanes yang berpenduduk jarang pada Sabtu (29/10) sebelum fajar waktu setempat.

Badan cuaca menyatakan bahwa hujan lebat yang dipicu oleh badai terjadi mulai Kamis lalu di Filipina selatan, membanjiri sebagian besar daerah pedesaan di pulau Mindanao. Banjir dan tanah longsor yang terjadi telah merusak hampir 500 rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Sabtu pagi, jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 72, kata direktur pertahanan sipil negara itu, Rafaelito Alejandro.

Setidaknya 14 orang masih hilang dan 33 orang lainnya terluka, tambahnya.

ADVERTISEMENT

Dalam beberapa tahun terakhir, banjir bandang dengan lumpur dan puing-puing dari sebagian besar lereng gunung yang gundul telah menjadi salah satu bahaya paling mematikan yang ditimbulkan oleh topan di Filipina.

Tim penyelamat fokus pada desa Kusiong, di mana puluhan mayat ditemukan pada Jumat setelah banjir melanda.

Banjir juga dilaporkan di beberapa daerah di Filipina tengah, meskipun tidak ada kematian yang dilaporkan di sana.

Badan cuaca mengatakan Nalgae dapat menghantam ibu kota Manila, sebuah kota metropolitan yang berpenduduk lebih dari 13 juta orang.

"Banjir yang meluas dan tanah longsor akibat hujan diperkirakan terjadi," kata badan cuaca Filipina.

"Berdasarkan proyeksi kami, yang satu ini sangat kuat, jadi kami benar-benar siap untuk itu," kata Alejandro seraya menambahkan bahwa 5.000 tim penyelamat telah bersiaga.

Dia mendesak warga di jalur badai untuk tinggal di rumah sebelum badai mengarah ke Laut China Selatan pada Minggu (30/10) pagi besok waktu setempat.

"Jika tidak perlu atau penting, sebaiknya kita hindari keluar hari ini karena itu berbahaya dan bisa membahayakan," kata Alejandro.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads