Akan tetapi, para kritikus mengatakan identifikasi diri akan merusak hak-hak berbasis jenis kelamin perempuan, dengan akses ke ruang khusus perempuan salah satu isu terkait yang sangat kontroversial.
Awal bulan ini JK Rowling, penulis buku terlaris Harry Potter, men-tweet foto dirinya mengenakan t-shirt bertuliskan: 'Nicola Sturgeon: Penghancur hak-hak perempuan'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rowling, yang mendukung protes di luar Parlemen Skotlandia atas undang-undang tersebut, dalam cuitan di Twitter-nya dia mangatakan bahwa dia berdiri untuk perempuan Skotlandia.
"Saya berdiri dalam solidaritas dengan @ForWomenScot dan semua wanita yang memprotes dan berbicara di luar Parlemen Skotlandia #NoToSelfID," cuitnya.
Baca juga: Asas Black: Rumus, Bunyi, dan Contoh Soal |
Rowling telah dituduh transphobic dan menjadi sasaran ancaman di media sosial sejak menerbitkan esai kontroversial tentang identitas gender pada tahun 2020.
Dalam esai tersebut, Rowling mengatakan bahwa dia adalah seorang penyintas kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual. Dia mengambahkan bahwa memiliki kekhawatiran di sekitar ruang seks tunggal.
"Saya menyebutkan hal-hal ini sekarang bukan dalam upaya untuk mengumpulkan simpati, tetapi karena solidaritas dengan sejumlah besar wanita yang memiliki sejarah seperti saya, yang telah dicap sebagai fanatik karena memiliki kekhawatiran di sekitar ruang seks tunggal," ungkapnya dalam tulisan itu.
(lir/lir)