Rentetan gempa susulan mengguncang Filipina utara pada Rabu (26/10) pagi, beberapa jam setelah gempa kuat melukai sedikitnya enam orang dan menyebabkan kerusakan besar pada sebuah rumah sakit dan beberapa gereja tua.
Dilansir kantor berita AFP, Rabu (26/10/2022), gempa bumi dengan Magnitudo (M) 6,4 mengguncang kota pegunungan Dolores di provinsi Abra pada Selasa (25/10) malam waktu setempat, diikuti dengan banyak gempa susulan sepanjang malam tersebut, kata kantor seismologi negara bagian setempat.
"Kami bersembunyi di bawah meja dan keluarga saya baru keluar rumah setelah guncangan berhenti," kata petugas penyelamat Abra, Ron Sequerra kepada AFP melalui telepon, seraya menambahkan keluarganya terbangun oleh guncangan yang kuat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sequerra mengatakan bahwa enam orang terluka di kota Lagayan, Abra akibat gempa tersebut.
Kantor wali kota Lagayan dan sebuah gedung sekolah menengah ditutup setelah mengalami retakan dan kaca-kaca jendela pecah, menurut gambar yang diposting di halaman Facebook resmi kota tersebut.
Di kota Batac di provinsi tetangga Ilocos Norte, beberapa pasien menghabiskan sebagian besar malam di luar rumah sakit pemerintah setelah langit-langit runtuh di beberapa kamar dan merusak peralatan, kata staf rumah sakit.
Batu-batu besar yang berjatuhan dari lereng bukit untuk sementara memblokir jalan yang menghubungkan Batac ke kota terdekat Banna. Namun, petugas penyelamat mengatakan tanah longsor telah dibersihkan.
Sejumlah gereja tua di Abra dan Ilocos Norte juga mengalami kerusakan, kata kantor pertahanan sipil.
Sebelumnya pada bulan Juli, gempa M 7,0 juga di provinsi Abra memicu tanah longsor dan retakan tanah, menewaskan 11 orang dan melukai beberapa ratus lainnya.
Gempa adalah kejadian sehari-hari di Filipina, yang terletak di sepanjang "Cincin Api" Pasifik, busur aktivitas seismik dan vulkanik yang intens yang membentang dari Jepang melalui Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.
Baca juga: Gempa M 6,4 Guncang Filipina Bagian Utara |