Dua bom meledak di luar penjara Insein, Myanmar pada Rabu (19/10/2022) pagi waktu setempat. Diketahui, sebanyak delapan orang tewas dan sejumlah orang luka-luka akibat ledakan bom tersebut.
Lantas, bagaimana awal mula kejadian bom meledak tersebut? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Kronologi Bom Meledak di Luar Penjara Insein
Dilansir Reuters, kejadian bom meledak di luar penjara Insein, Myanmar terjadi di dekat tempat penerimaan paket di kompleks penjara, Rabu (19/10/2022). Saat itu, ada kerumuman yang sedang mengantri mengantarkan paket untuk narapidana di Penjara Insein.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang saksi yang sedang mengantri di loket mengatakan ledakan pertama terjadi sekitar pukul 09.30 waktu setempat.
"Kemudian dua lainnya meledak dengan cepat. Setelah itu kami mendengar suara tembakan juga," katanya, dikutip detikcom, Kamis (20/10/2022).
![]() |
Korban Ledakan Bom: 8 Orang Tewas, 18 Luka-luka
Otoritas junta Myanmar mengatakan jika bom tersebut telah dijinakkan oleh pasukan keamanan. Ada tiga staf penjara dan seorang gadis 10 tahun di antara delapan orang korban tewas.
Selain korban tewas, ada staf penjara dan kurir paket di antara korban luka-luka dan sudah dievakuasi dari lokasi ledakan. Korban-korban luka lainnya yang tidak mengalami cedera serius menjalani perawatan di toko-toko di dekat lokasi.
Dampak Ledakan Bom di Penjara Insein
Akibat insiden tersebut, terlihat noda darah di lantai dan jendela-jendela yang pecah. Beberapa orang juga tampak berdarah.
"Saya melihat beberapa orang berdarah. Kaca di sekitar konter semuanya pecah," ucap seorang saksi yang berada di tempat kejadian.
Pembatalan Sidang Usai Ledakan
Seorang pengacara mengatakan, sidang di pengadilan khusus di dalam kompleks penjara dibatalkan satu hari setelah bom meledak di Penjara Insein. Sidang tersebut berkaitan dengan kasus yang menjerat tahanan di penjara tersebut.
Sekilas Tentang Penjara Insein
Penjara Insein adalah penjara terkenal di Myanmar. Ribuan tahanan politik ditempatkan di penjara tersebut sejak militer melancarkan kudeta tahun lalu.
Kelompok hak asasi mengatakan ratusan tahanan politik ditahan di Penjara Insein, termasuk mantan duta besar Inggris untuk Myanmar Vicky Bowman dan jurnalis Jepang Toru Kubota.
(kny/imk)