Serangan sejumlah drone Rusia menghantam beberapa gedung yang ada di dekat stasiun kereta di pusat ibu kota Kiev, Ukraina. Serangan drone Rusia pada jam-jam sibuk pagi hari itu dilaporkan memicu kebakaran dan kerusakan pada sejumlah blok permukiman di Kiev.
Seperti dilansir Reuters, Senin (17/10/2022), belum ada laporan yang jelas soal jumlah korban jiwa akibat serangan drone Rusia pada Senin (17/10) pagi waktu setempat. Serangan itu terjadi sepekan setelah rentetan rudal Rusia menghantam berbagai kota Ukraina, termasuk Kiev, juga pada jam-jam sibuk pagi hari.
Reporter Reuters yang ada di lokasi mendengar beberapa suara ledakan dan melihat kepulan asap pekat maupun kobaran abi menjulang dari gedung-gedung di Kiev pada Senin (17/10) waktu setempat. Wali Kota Kiev Vitali Klitschko melaporkan beberapa gedung permukiman mengalami kerusakan akibat serangan Rusia itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah ledakan mengguncang distrik Shevchenkivskyi sesaat usai pukul 08.00 waktu setempat, ketika banyak orang berangkat bekerja dan anak-anak berangkat sekolah. Gelombang ledakan juga terdengar di Kiev sekitar satu jam sebelumnya.
Tayangan televisi Reuters menunjukkan sebuah tembakan rudal mengudara ke angkasa dengan gedung-gedung apartemen di bawahnya terbakar.
Otoritas kota Kiev dalam pernyataannya menyebut 'infrastruktur penting' diserang setelah rentetan ledakan dilaporkan. Distrik Shevchenkivskyi yang merupakan kawasan sibuk dengan adanya universitas, bar dan restoran mahasiswa juga diserang sepekan lalu.
Dalam pernyataan terpisah, kepala staf kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, menyebut serangan-serangan Rusia itu dilakukan dengan menggunakan drone 'kamikaze' atau drone bunuh diri'. Yermak juga menyebut serangan itu sebagai bentuk keputusasaan Rusia.
"Rusia berpikir itu akan membantu mereka, tapi tindakan-tindakan ini menunjukkan keputusasaan," sebut Yermak seperti dilansir CNN.
Drone 'kamikaze' yang diduga dipasok oleh Iran, dilaporkan digunakan oleh militer Rusia dalam rentetan serangan udara di wilayah Ukraina beberapa waktu terakhir. Otoritas Iran membantah telah mengirimkan drone dengan nama resmi Shahed-136 itu ke Rusia.
Seorang reporter Reuters di Ukraina melihat langsung serpihan drone yang digunakan dalam serangan itu, yang bertuliskan: "Untuk Belgorod."
Belgorod merupakan wilayah Rusia yang terletak dekat perbatasan Ukraina. Beberapa waktu terakhir, Gubernur Belgorod menuduh pasukan Ukraina berulang kali menggempur wilayahnya.