Ledakan metana terjadi di tambang batu bara di Turki. Ledakan mengerikan itu menewaskan hingga puluhan orang penambang.
Dirangkum detikcom, Minggu (16/10/2022), ledakan itu terjadi di tambang dekat kota pertambangan batu bara kecil Amasra di pantai Laut Hitam Turki sesaat sebelum matahari terbenam pada hari Jumat (14/10). Insiden itu menjadi salah satu kecelakaan industri terburuk di negara itu dalam beberapa tahun.
Awalnya Dilaporkan Korban 28 Tewas
Operasi pencarian terus dilakukan pada Sabtu (15/10) untuk mencari tanda-tanda kehidupan setelah ledakan metana di sebuah tambang batu bara di Turki utara. Awalnya ditemukan korban sedikitnya 28 orang tewas dalam insiden tersebut dan puluhan orang lainnya masih terjebak di ratusan meter di bawah tanah.
"Kita menghadapi situasi yang benar-benar disesalkan," kata Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu kepada wartawan sebelumnya setelah terbang ke kota pertambangan batu bara Amasra di pantai Laut Hitam, Turki, seperti dilansir dari AFP, Sabtu (15/10).
"Secara keseluruhan, 110 saudara kita bekerja (di bawah tanah). Beberapa dari mereka keluar sendiri, dan beberapa diselamatkan," imbuhnya.
Soylu juga mengkonfirmasi laporan awal bahwa hampir 50 penambang masih terperangkap di dua area terpisah antara 300 dan 350 meter (985 hingga 1.150 kaki) di bawah tanah.
Serikat pekerja pertambangan Maden Is di Turki mengaitkan ledakan itu dengan penumpukan gas metana. Namun, para pejabat lainnya mengatakan terlalu dini untuk menarik kesimpulan pasti atas penyebab kecelakaan itu.
Tayangan televisi menunjukkan paramedis memberikan oksigen kepada para penambang yang telah berhasil dikeluarkan dengan selamat, kemudian membawa mereka ke rumah sakit terdekat.
Gubernur setempat mengatakan tim yang terdiri dari lebih dari 70 penyelamat berhasil mencapai titik di lubang sekitar 250 meter di bawahnya. Belum diketahui apakah tim penyelamat dapat mendekati para pekerja yang terperangkap atau apa yang menghalangi upaya mereka.
Korban Bertambah Jadi 40 Orang
Korban tewas akibat ledakan metana di tambang batu bara di Turki telah bertambah menjadi 40 orang. Sementara satu orang penambang masih belum ditemukan usai insiden yang menjadi salah satu kecelakaan industri terburuk di negara itu dalam beberapa tahun.
"Kami mendekati akhir dari operasi penyelamatan," kata Menteri Energi Fatih Donmez sambil menangis di tempat kejadian, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (15/10).
"Pencarian berlanjut untuk satu-satunya orang yang nasibnya tidak diketahui," katanya, seraya menambahkan bahwa api yang berkobar di terowongan setelah ledakan itu, sekarang sebagian besar sudah terkendali.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:
(fas/aik)